Bicycle4you ~ It's All About Bicycle | Members area : Register | Sign in

Dok, Bekerjalah dengan Hati (Refleksi Hari Dokter Indonesia)

Monday, October 26, 2015

Dok,  Bekerjalah dengan Hati (Refleksi Hari Dokter Indonesia)
Satu hari setelah keluar ICU (Doc: HUM)
Kemarin pagi saat mengantar si Kecil buat ikut lomba porseni,  di jalan kita sambil mendengarkan radio. Baru tahu kalau tanggal 24 Oktober adalah hari Dokter Indonesia dari sang penyiar. Jadi ingat juga pengen nulis beberapa pengalaman urusan sama dokter dan rumah sakit. Pengalaman bagus atau jelek kira-kira ya? Karena sudah terlalumainstream kalau kita ngomongin hal jelek di media, saya pilih cerita yang baik saja deh.. :)
Ok deh,  saya mulai ceritanya ya? Seperti intro kisah-kisah inspiratif yang sering dapat dari broadcast message, saya juga kasih catatan bahwa ini adalah KISAH NYATA!! tentu dengan sedikit bumbu biar renyah dan gurih dibacanya. *senyum
Pengalaman awal urusan dokter dan rumah sakit saya alami saat masa kecil dulu. Puskesmas adalah rujukan pertama saat batuk pilek khas anak kecil. Satu hal yang membuat saya senang kalau diajak ke Puskesmas adalah karena ada penjual mainan dan kue yang digendong simbok-simbok penjual, pulang langsung main..sembuh deh.
Baru kalau agak lama nggak sembuh juga biasanya Ibu akan bawa ke dokter anak kota. Yup.. Dokter anak-anak di kota yang membuat saya kecil saat itu mengenal istilah MAMA untuk memanggil ke Ibu dan itu yang saya kecil selalu terapkan saat kunjungan ke dokter kota. Biar tidak kalah gaul sama anak yang lain. Geli juga kalau mengingatnya :D
Lompat ke masa sekarang. Punya tiga krucil tentunya sudah banyak pengalaman ketemu dokter dan berkunjung ke rumah sakit, tentunya bukan urusan sakit saja. Kami, saya dan istri punya pandangan yang sama bahwa pergi ke dokter atau rumah sakit bukan hanya untuk mencapai tujuan segera sembuh tapi juga sebagai ajang kita berdiskusi dengan dokter untuk menambah pemahaman tentang kesehatan anak dan keluarga. Cukup banyak RS dengan dokter spesialis handal di dekat rumah yang sudah pernah kita datangi sebagai bahan komparasi dalam hal pelayanan dan juga kompetensi sang dokter. Dari berbagai macam pertimbangan akhirnya kita ketemu dengan dokter dan RS yang sreg di hati.  Ya..bukan yang paling dekat rumah atau yang paling megah gedungnya,  tapi yang menurut kita bekerja dengan HATI .
Sebagai seorang ayah dari tiga krucil, pengalaman sebagai suami siaga tentunya sudah di luar kepala. Dokter kandungan selama masa kehamilan ketiganya kami percayakan pada satu orang dokter, meski tidak saat melahirkan. Lho kok? Kenapa bisa?
Dokter kandungan kami ini sudah cukup senior. Meski di usia yang sudah tidak lagi muda, semangat dan stamina ibu dokter ini nomor satu. Pasien yang banyak  tidak membuat beliau asal cek pasien biar cepat selesai. Diskusi enak tentang kondisi pasien diselingi obrolan ringan tentang berbagai hal yang bahkan tidak berhubungan dengan medis membuat prosesi berjalan santai dan close to personal.
Sampai dengan jam berapa maksimal Anda berkunjung ke dokter kandungan untuk cek berkala kondisi janin? Jam 9 malam? Atau 10 malam? Itu masih sore menurut dokter kandungan kami. Sebagai pasien terakhir pulang bareng jam 1:30 dini hari adalah rekor kami, bahkan ada pasangan temen kita yang cerita pernah rela menunggu sampai jam tiga pagi. Lanjut makan sahur deh..
Sayangnya pada lahiran anak pertama kami tanpa pertolongan sang dokter, soalnya terlanjur lahir di mobil pas jalan ke RS..upss.. Bisa dibayangkan paniknya seorang calon ayah di mobil melihat sang istri melahirkan, ditambah lagi didampingi ibu mertua, sungguh terintimidasi. Tapi ternyata tidak sepanik yang pemirsa bayangkan,  karena saya masih sempat mandi saat istri pecah ketuban dan cukup tenang ketika harus belok ke RS terdekat nyelonong ke IGD dengan membawa seorang ibu hamil, yang sudah kempes,  dan bayi mungil dengan ari-ari masih melilit yang membuat suster IGD langsung panik seketika.
Anak kedua meski tidak seheboh kakaknya saat lahiran,  ternyata lewat juga dari penanganan dokter tadi. Ceritanya saat kunjungan rutin 2 minggu sebelum HPL sang dokter bilang bahwa minggu depan dia ada acara reuni di luar kota sehingga mau cuti,  tapi kita tetap bisa cek kondisi janin karena ada dokter pengganti dan tidak perlu khawatir karena HPL masih 2 minggu lagi.  Tapi takdir berkata lain,  sang jabang bayi memaksa menghirup udara luar saat sang dokter cuti.
Tidak mau kecolongan lagi saat lahiran anak ketiga,  sang dokter mengatur strategi dan mewanti-wanti kami untuk kontak beliau kapan pun saat tanda awal lahir terasa, mengingat lahiran istri begitu cepat dan mudah merocotnya sang jabang bayi. Dan malam itu,  lebih tepatnya dini hari, saat kami menikmati week end dengan menonton filmDare Devil,  jam 2 dini hari tiba-tiba si Kecil dalam perut menendang dengan keras dan ketuban pun pecah. Panik? Tentu tidak. Kami masih ingat ketika dokter bilang bahwa salah satu kunci adalah don't panic.  Meski ketuban pecah,  kita masih bisa dengan tenang jalan ke Bandung,  begitu becandaan dokter untuk menjelaskan bahwa bayi masih cukup waktu dan nutrisi meski ketuban pecah asal tidak ekstrim kondisinya.
Singkat cerita kita sampai RS setengah jam kemudian dan langsung masuk ruang bersalin. Suster dengan sigap segera kontak bu dokter. Ternyata HP tidak aktif. Duh..gimana donk, bisa-bisa terlewat lagi ni bu dokter. Kemudian kita ingat dokter pernah bilang kalau tidak bisa hubungi nomornya bisa telpon ke nomor suaminya apalagi saat malam hari karena selalu di sampingnya, so sweet ya? Dan benar saja, telpon langsung diangkat. Tidak mau menjadi keledai yang terperosok ke lubang yang sama dengan melewatkan lagi kelahiran anak ketiga kami,  setengah jam kemudian bu dokter sudah muncul di ruang bersalin. 
Rumah yang lumayan jauh di Pondok Gede terbantu dengan kondisi lalu-lintas yang lancar di malam hari. Jam kerja dokter memang harus siap 24 jam. Tidak heran makanya ketika postingan photo dokter yang tertidur di meja kerja bukannya dapat cacian tapi malahan mendapat banyak komentar simpati karena sadar dan tahu bagaimana kerjaan seorang dokter. Akhirnya jam 05:10 pagi,  sosok mungil dengan mata sipit muncul disambut mentari pagi yang tersenyum cerah dengan pertolongan sang dokter.
Si kecil ini juga yang sempat membuat ketar-ketir karena musti masuk ICU saat usia masih berusia 8 bulan. Di sini juga sekali lagi kami bertemu dengan perawat-perawat yang bekerja dengan hati. Bisa dibayangkan ketika seorang bayi 8 bulan penuh selang infus di kedua tangan dan kaki. DIC (Disseminated Intravascular Coagulation) yang parah membuat kompartemen sindrom,  pembengkakan di lengan kanan kiri karena pendarahan keluar dari pembuluh darah mengisi jaringan. Selang dari hidung terpasang untuk menyedot pendarahan di dalam perut. Tidak tega rasanya melihatnya,  bahkan terpikir lebih baik saya yang merasakannya. Tapi si Kecil ternyata sangat tangguh.  Lidah mungil berulang kali menjulur membasahi bibir yang pecah-pecah akibat harus berpuasa. Terharu rasanya ketika melihat suster dengan sabar membasahi bibir mungil itu.
Meski ketika masuk ICU dokter yang menangani ganti,  dokter anak kami ternyata tidak lepas tangan . Setiap malam dokter cek ke ICU dan menyempatkan untuk diskusi dengan kami. Setiap perkembangan naik turun dari si kecil selalu update. Akhirnya setelah 8 hari di ICU, sebuah keajaiban atas pertolongan Yang Maha Kuasa si kecil dinyatakan stabil dan boleh pindah ke ruang perawatan biasa.  Sekali lagi rasa gembira bercampur haru ketika suster bergantian berphoto selfie bareng si kecil yang tertawa ceria.
Kisah di atas sebagian besar mengambil setting di RS terkenal di tempat kami,  yaitu RS Siloam Hospital. Kisah lain tentang RS ini bisa dibaca diCara Rumah Sakit Siloam Tangani Pasien BPJS. Tulisan tentang BPJS di RS ini mempertemukan kami dengan Direksi RS Siloam Hospital,  yang sekali lagi menunjukkan kepedulian dan bekerja dengan hati. Berawal dari sebuah curhat yang ditorehkan ke tulisandi Kompasiana, ternyata dibaca langsung oleh Direksi RS Siloam.
Undangan ramah tamah di ruang VIP RS menjadi sebuah diskusi yang menarik. Tidak berhenti sampai di situ, ketika sebuah email masuk.  Orang di email memperkenalkan diri dari sebuah konsultan yang sedang melakukan survey untuk RS di Asia. Orang tersebut membaca tulisan saya di Kompasiana dan tertarik sehingga menghubungi.  Singkat cerita saya diminta sebagai salah satu narasumber dan sebagai ucapan terimakasih diminta mengirim nomor rekening. Alhamdulillah :)
Pernah baca entah dimana saya lupa yang intinya bahwa segala macam penyakit bersumber dari hati. Jadi, temukanlah RS dengan dokter  dan perawat yang bekerja dengan HATI , niscaya akan sirna segala macam penyakit di muka bumi ini.  Aamiin...
Salam,
HUM
It's All About Bicycle

Asap Roket Jokowi

Thursday, October 1, 2015

Asap Roket Jokowi
Asap Roket (source: global.liputan6.com)
Sudah masuk bulan Oktober tapi Roket Sakti Jokowi belum terlihat juga. Baru asapnya saja yang terlihat membumbung di hutan sana. Ekonomi kita yang dikatakan akan meroket mulai bulan September, ternyata memperlihatkan hasilnya secara harfiah. Merujuk dari definisi ensiklopedia bebas, Roket merupakan wahana luar angkasa, peluru kendali, atau kendaraan terbang yang mendapatkan dorongan melalui reaksi roket terhadap keluarnya secara cepat bahan fluida dari keluaran mesin roket. Aksi dari keluaran dalam ruang bakar dan nozle pengembang, mampu membuat gas mengalir dengan kecepatan hipersonik sehingga menimbulkan dorongan reaktif yang besar untuk roket (sebanding dengan reaksi balasan sesuai dengan Hukum Pergerakan Newton ke 3). Tekanan gas yang menyembur keluar inilah yang menghasilkan gaya dorong bagi roket sehingga roket dapat bergerak maju atau ke atas. Jadi bisa jadi asap yang membumbung di kawasan hutan Sumatera dan Kalimantan saat ini adalah pembuktian Hukum Newton 3, ada aksi maka ada reaksi. Aksi meroketnya ekonomi yang menimbulkan reaksi asap yang tak kunjung berhenti.
Sebenarnya bisa dibilang tidak ada hubungannya antara pernyataan Pak Jokowi soal ekonomi kita yang akan segera meroket dengan bencana asap yang terjadi saat ini. Tapi saya coba mengubungkan keduanya karena satu jalinan benang merah yang sederhana saja, sama-sama tentang Indonesia.
Sebagai warga negara Indonesia tentunya saya sangat prihatin dengan kondisi kebakaran yang terjadi sehingga menimbulkan bencana asap yang tiada henti. Sebagai warga negara Indonesia juga saya sadar dan menghormati Pak Jokowi sebagai Presiden kita. Lalu apa hubungannya antara keduanya, roket dan asap?
Saya coba meninjau dari sisi positif yang bisa kita ambil. Pertama mengenai pernyataan bahwa ekonomi Indonesia akan segera meroket. Sebagai seorang pemimpin bangsa, salah satu fungsi dan perannya adalah sebagai pendongkrak semangat rakyat semua. Memberikan motivasi agar segenap bangsa ini tetap optimis akan kondisi yang sedang kita hadapi bersama.Ingat bahwa frekuensi dari sebuah garpu tala akan bisa mnghasilkan resonansi yang saling menggetarkan, menguatkan. Bisa dibayangkan apabila aura positif yang digetarkan dan berhasil menggetarkan hati setiap insan bangsa ini. Dan bayangkan pula jika aura negatif yang ditebarkan.
Coba kita melihat sejenak kebelakang pada masa-masa perjuangan melawan penjajah. Sosok pemimpin yang punya motivasi dan semangat tinggi sangat berperan di dalamnya. Bisa dibayangkan bagaimana semangat Soekarno saat berpidato mengobarkan semangat kemerdekaan, bagaimana Bung Tomo mengobarkan darah muda arek Suroboyo. Bagaiman Panglima Besar Jenderal Soedirman bersemangat juang dalam kondisinya saat itu. Apakah kondisi saat itu terlihat bahwa perjuangan cukup mudah? Apakah di atas kertas kita mampu melawan penjajah? Apakah Hukum Newton berhasil membuktikan bahwa aksi berondongan peluru dari senapan mesin, gempuran kendaraan lapis baja bisa dihadang dengan reaksi Bambu Runcing? Sejarah juga yang akhirnya membuktikan bahwa perjuangan para pahlawan kita tidak sia-sia. Begitu besarnya pengaruh dari getaran aura positif seorang pemimpin dalam membangkitkan semangat juang seluruh bangsa ini.
Saat ini, saat Pak Jokowi memegang amanah sebagai pemimpin bangsa ini, ungkapan meroketnya ekonomi bisa kita lihat sebagai sebuah ungkapan penuh aura positif yang diharapkan bisa menggetarkan frekuensi positif dari segenap anak bangsa ini. Apakah kondisi saat ini terlihat cukup mudah untuk melontarkan roket ekonomi kita? Apakah gempuran lonjakan dollar terlihat mudah untuk ditangani? Sekilas terlihat cukup berat dan sulit, tapi minimal lebih mendingan dibanding jaman perjuangan. Dengan cukup mudah kita menemukan gerai fastfood maupun coffee shop penuh sesak oleh pengunjung dibandingkan jaman perjuangan ketika orang banyak kelaparan dan kesulitan meski hanya untuk sekedar makan thiwul atau nasi aking. Tapi dengan semangat menggelora aura positif para pemimpin kita di masa itu, akhirnya kemerdekaan bisa kita dapatkan, tentu saja atas berkat rahmat Allah SWT.
Cukup prihatin dan ikut sedih atas bencana asap akibat kebakaran lahan hutan yang tak kunjung berhenti. Tapi ada sisi positif yang bisa kita lihat dari kasus asap kebakaran ini. Demikian luasnya area dan banyaknya titik api yang mengakibatkan asap tebal menyelimuti area Sumatera dan Kalimantan, bahkan negara tetangga juga ikut kena imbasnya ini menunjukkan bahwa betapa kayanya Indonesia akan sumber daya alam. Betapa besar potensi kekayaan alam kita jika dibandingkan dengan Singapura misalnya. Andai kita bayangkan jikalau yang terjadi kebakaran adalah Singapura yang seluas "only a dot on the map", tentunya akan segera dan sangat cepat untuk bisa ditanggulangi.
Bukan berarti pemerintah diam tidak melakukan apa-apa dalam usaha menanggulangi bencana asap ini. Cakupan area yang cukup luas dan sulit dijangkau dengan berbagai keterbatasan sarana yang ada merupakan faktor yang kurang mendukung proses penanggulangan. Tapi ingat, bambu runcing juga bisa mengantarkan bansa ini menghirup udara bebas kemerdekaan. Jokowi yang turun langsung ke medan tempur titik api dan asap mengepul merupakan cerminan tindakan seorang pemimpin yang terjun langsung ke garis depan pertempuran. Mestinya hal ini akan memicu semangat rakyat untuk optimis dan berpikir positif dalam usaha penanganan bencana asap ini. Sebuah aksi simbolis yang mestinya bisa menggetarkan aura positif bangsa ini seperti saat Jenderal Soedirman turun langsung ke lapangan meski harus ditandu karena kondisi kesehatannya. Tentu itu adalah pencitraan dari sang Panglima Besar saat itu, sebuah pencitraan untuk membangkitkan semangat para pejuang untuk pantang menyerah.
Yakinlah bahwa roket akan segera melesat membumbung tinggi dengan meninggalkan asap yang segera sirna diguyur siraman air hujan yang menyejukkan. Semangat optimis dari pemimpin kita yang diikuti oleh getaran frekuensi positif dari segenap insan bangsa ini niscaya akan segera membawa bangsa ini menuju kejayaan, tentu saja atas berkat rahmat Allah SWT. Dengan semangat Kesaktian Pancasila, kita coba ulang sejarah. Semangat bambu runcing melontarkan roket menembus batas cakrawala.
Salam,
HUM
catatan kaki :
*tulisan ini dengan mengabaikan setiap sisi negatif yang ada, cukup jadi catatan di kaki agar tidak menghalangi munculnya aura kasih *nyengir
It's All About Bicycle

Membuang Ibu

Sunday, July 12, 2015

Membuang Ibu
Membuang Ibu (source: filmex.net)
Bunyi handphone berdering  memecahkan konsentrasi di tengah sebuah sesi meeting. Terlihat di layar ada panggilan dari sebuah nomor, bukan dari rekan kerja, customer atau Boss, tapi nomor Kakak di kampung. Sejenak berpikir untuk mengabaikan panggilan tersebut mengingat sedang meeting penting. Seperti hari-hari biasanya, Jum'at kemarin kesibukan kerja terasa apalagi menjelang persiapan libur Idul Fitri. Dari pagi catatan pekerjaan dan masalah harian datang silih berganti seperti tidak ada habisnya. Tapi akhirnya ambil keputusan keluar sebentar dari ruang meeting dan angkat telpon.
Suara Kakak perempuan di seberang terdengar meriah seperti biasa, menanyakan kabar dan kapan rencana mudik. Setelah ngobrol ini itu terdengar suara seorang perempuan di samping Kakak yg mau ikut ngobrol. Suara gembira dan terlihat antusias terdengar berikutnya. Ya..suara Ibunda tercinta. Dengan tertawa ceria beliau bercerita bahwa masih full puasanya, belum ada yang bolong karena badan sehat. Senyum lepas di bibir dan sedikit haru yang tertahan membayangkan wajah Ibunda di seberang sana.
Ya, Ibunda sudah tidak muda lagi usianya, menjelang delapan dasa warsa beliau mengarungi kehidupan ini. Membesarkan anak-anak termasuk si bontot yang paling nakal ini. Sejenak rasa kangen berkecamuk di dada. Tidak sabar rasanya untuk segera tancap gas mengunjungi beliau bersama anak istri saat libur lebaran sebentar lagi. Meski baru bulan lalu ketemu Ibu saat beliau berkunjung ke rumah bersama Kakak-kakak dan ponakan.
Saya jadi teringat sebuah cerita yang pernah saya baca entah kapan. Pernah mendengar cerita dari negeri matahari terbit 'Ubasuteyama'? Baru dengar ya? Memang sih kalah pamor dibanding cerita Doraemon atau Naruto bagi anak jaman sekarang. Ubasuteyama dalam bahasa Jepang, artinya 'Gunung Pembuangan Nenek'.
Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.

Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
“Bu, kita sudah sampai”, kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya. Si ibu, dengan tatapan penuh kasih berkata, ”Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang Ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.
Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya Ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan”. Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang dan merawatnya dengan baik sampai akhir hayatnya.
Cuplikan kisah di atas bukan cerita hisapan jempol belaka. Di masa sekarang kisah di atas bisa mudah kita temui. Tidak sedikit dari kita seringkali 'Membuang Ibu' kita dengan tidak sadar. Melupakan hanya untuk sekedar bersilaturahmi dengan alasan kesibukan kita. Jangankan untuk berkunjung silaturahmi, menelpon untuk sekedar menanyakan kabar dan kesehatan beliau saja jarang kita lakukan.
Momen mudik lebaran setahun sekali ini tentunya sebuah momen yang penting dan sayang untuk dilewatkan. Bertemu dengan orang tua dan saudara serta kerabat di kampung halaman merupakan sarana untuk menyambung silaturahmi tadi. Bermacet ria dan panas sepanjang perjalanan bukanlah sebuah halangan. Meski pulang kampung bisa dilakukan kapan saja ketika ada kesempatan, bagi sebagian banyak orang termasuk kami, momen mudik lebaran ini sayang untuk dilewatkan.
Yang perlu dicatat adalah esensi dari mudik atau pulang kampung ini. Esensi untuk menyambung tali silaturahmi, kembali ke pelukan orang tua kita, bersujud di pangkuannya memohon maaf dan memohon doa restunya. Kadang kita terlupa dengan euforia berlebaran. Setelah malam takbir ceria dengan menyalakan petasan dan kembang api warna-warni, paginya sibuk berkeliling kampung ketemu orang-orang, setelah itu jalan-jalan ke tempat wisata, sementara orang tua kita terlupa. Tidak sadar kita telah membuangnya.
Selamat bermudik ria untuk kembali ke pangkuan Ibunda tercinta. Tetap hati-hati di jalan dan jaga kondisi selama perjalanan. Salam buat Ayah & Ibunda Anda yang tercinta. Orang-orang hebat dalam kehidupan Anda.
Salam,
HUM
It's All About Bicycle

Bantahan Foto Selfie Pesawat Hercules

Thursday, July 2, 2015

Bantahan Foto Selfie Pesawat Hercules
Foto 'selfie' Pesawat Hercules

Munculnya foto dua orang wanita yang difoto oleh seorang berseragam polisi dengan latar belakang reruntuhan pesawat Hercules yang jatuh di Medan, membuat heboh media dan menuai kecaman dari para netizen. Tanpa mengurangi rasa keprihatinan terhadap musibah jatuhnya pesawat Hercules yang menelan cukup banyak korban jiwa ini, saya coba meluruskan pemberitaan yang sudah terlanjur beredar di masyarakat dan berbagai media sosial terkait foto selfie ini.
Merujuk dari arti kata jika ditelusuri lebih dalam pengertian ‘Selfie’menurut referensi pustakawan Britania adalah “sebuah pengambilan foto diri sendiri melalui smartphone atau webcam yang kemudian diunggah ke situs web media sosial.” Jika melihat dari foto 'selfie'berlatar belakang pesawat Hercules ini, saya katakan bahwa foto tersebut tidak masuk ke dalam kategori selfie, karena bukan diambil oleh diri sendiri melainkan oleh orang lain, yaitu pria berseragam polisi. Jadi foto tersebut sama sekali bukan foto selfie, hanya merupakan foto biasa dengan latar belakang yang 'tidak biasa'.
Foto 'selfie' Pesawat Hercules
Di luar konteks sebuah foto selfie atau bukan, fenomena berfoto 'ria' dengan latar belakang 'duka' memang menjadi sebuah hal yang kontroversial. Kasus seperti ini bukan baru sekali ini terjadi. Kasus serupa sebelumnya juga muncul ketika terjadi kecelakaan pesawat Air Asia di Pangkalan Bun. Yang perlu disorot di sini sebenarnya bukan mengenai foto selfie-nya, tapi konteks berfoto di tengah suasana keprihatinan yang menunjukkan kurang empatinya pelaku foto.
Jadi jika para netizen mengecam keras kasus ini dengan tujuan memberikan sanksi sosial kepada pelaku dan sebagai pelurusan mengenai etika sosial, maka saya juga coba meluruskan mengenai istilah selfie sehingga media tidak salah kaprah mengartikannya. Bijaklah dalam melihat situasi dan kondisi ketika berfoto, entah itu foto biasa atau selfie. Semoga kasus kecelakaan pesawat ini tidak berulang lagi dan tidak ada lagi foto-foto selfie maupun non selfie dengan latar belakangnya. Turut prihatin dan berduka atas musibah jatuhnya pesawat Hercules ini, semoga keluarga korban diberi ketabahan. Aamiin..
Salam,
HUM
It's All About Bicycle

Inilah Daftar Pasar Tumpah di Jalur Mudik

Inilah Daftar Pasar Tumpah di Jalur Mudik
Awas macet pasar tumpah! (source: tempo.co)
Lebaran sebentar lagi. Persiapan untuk perjalanan mudik sudah mulai dilakukan. Untuk pemudik jalur darat, perlu diwaspadai titik-titik rawan kemacetan, salah satunya yang diakibatkan oleh adanya pasar tumpah di sepanjang jalan.
Berikut saya rangkum dari berbagai sumber, daftar pasar tumpah di beberapa jalur mudik di Jawa Barat - Jawa Tengah. Bisa dicatat dan diperhatikan masing-masing hari pasaran sehingga kita bisa memilih waktu yang tepat atau alternatif jalur lain untuk menghidari kemacetan.
Area Cirebon
Pasar Tegalgubug, Arjawinangun : Selasa dan Sabtu
Pasar Minggu di Palimanan : setiap hari, Minggu padat
Pasar Pasalaran di Plered : setiap hari
Pasar Kue Weru : setiap hari
Pasar Mundu : setiap hari, Selasa padat 
Pasar Gebang : Rabu dan Jum'at
Pasar Losari : setiap hari, Rabu padat
Pasar Celancang : Jumat
Pasar Ciledug : Sabtu
Pasar Sumber Jaya (Panjalin, batas Cirebon-Majalengka) : Senin dan Kamis
Karawang - Indramayu
Pasar Johar
Pasar Cikampek
Pasar Ciasem
Pasar Sukamandi
Pasar Pusakanagara
Pasar Karangampel
Pasar Bangkir
Pasar Jatibarang : Minggu dan Rabu
Pasar Patrol
Pasar Bugel
Pasar Sukra
Pasar Parean
Pasar Eretan
Kabupaten Brebes 
Pasar Losari
Bulakamba
Dermoleng, Ketanggungan
Linggapura
Pasar Induk Brebes
Pasar Taraban, Paguyangan
Semua pasar itu riuh pada pukul 06.00-10.00 WIB. Jika ingin menghindari kemacetan, pemudik dari arah Jakarta yang ingin menuju Jawa Tengah, dianjurkan untuk melewati lokasi pasar tumpah tersebut diatas jam 12 siang, saat pasar berangsur-angsur sepi.
Untuk musim mudik tahun ini, arus jalur Pantura akan terpecah karena sudah dibukanya Tol Cipali sehingga tingkat kepadatan secara teoritis akan relatif berkurang.
Kabupaten Majalengka 
Pasar Prapatan : Senin, Kamis dan Sabtu
Pasar Ciborelang : Rabu
Pasar Tanjungsari, Sumedang
Pasar Cimalaka
Pasar Jatiwangi
Untuk menghindari pasar tumpah di Kabupaten Majalengka, pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dari arah Bandung menuju Jawa tengah, dapat mengambil jalur Sumedang-Tomo-Kadipaten- Majalengka kota-Sukahaji-Rajagaluh-Sumber-Cirebon.
Kabupaten Bandung 
Pasar Banjaran,
Pasar Pangalengan
Pasar Ciparay
Pasar Dayeuhkolot
Pasar Majalaya
Pasar Baleendah
Kabupaten Tasikmalaya 
Pasar Ciawi
Pasar Manonjaya
Pasar Karangnunggal
Pasar Sukaraja
Pasar Singaparna
Kota Tasikmalaya 
Pasar Wetan
Pasar Pancasila
Pasar Cikurukbuk
Pasar Lama
Pasar Indhiang
Yogyakarta-Purworejo 
Pasar Sentolo: Pahing dan Wage menurut penanggalan Jawa
Pasar Temon : Senin dan Kamis
Jalur alternatif (melewati Jalan Daendels) 
Pasar Jangkaran, Temon : Selasa dan Jumat
Pasar Kranggan, Galur : Kliwon
Pasar Brosot, Galur : Pon dan Legi
Sukorejo - Magelang 
Pasar Sukorejo : Wage
Pasar Ngablak
Pasar Kaponan (Pakis)
Pasar Tegalrejo
(jalur Magelang-Kopeng-Salatiga)
Pasar Krasak
Pasar Salaman
Pasar Tempuran
(jalur Magelang-Purworejo)
Pasar Muntilan
(jalur Magelang-Yogyakarta)
Pasar Payaman
Pasar Secang
(jalur Magelang-Semarang)
Solo-Jogja 
Pasar Kraguman,Jogonalan
Pasar Srago, Klaten Tengah
Pasar Delanggu
Pasar Tegalgondo, Wonosari
Pasar Bonyokan, Jatinom
Pasar Pedan
Pasar Bayat
Pasar Wedi
Pasar Jongke
Pasar Kadipolo
Pasar Kembang
Pasar Harjodaksino
Pasar Gede
Pasar Nusukan
Pasar Mojosongo
Pasar Joglo
Pasar Kleco
Pasar Legi
Pasar Ayam
Pasar Gilingan
Pasar Sangkrah
Pasar Rejosari
Pasar Gading
Peta Pasar Tumpah (source: gmap screen shot)
Demikian rangkuman beberapa pasar tumpah yang menjadi potensi kemacetan di sepanjang jalur mudik. Jika ada informasi yang berbeda mengenai hari pasaran yang ada, silahkan untuk memberikan update informasinya. Perjalanan malam hari atau setelah jam 12 siang akan mengurangi potensi terjebak kemacetan akibat pasar tumpah. Pasar tumpah biasa mulai beroperasi jam 03:00 dini hari sampai dengan menjelang jam 12:00 siang hari.
Semoga bisa menjadi pencerahan untuk antisipasi kondisi macet saat mudik nanti. Have fun go mudik...ceriaa..!!
Salam,
HUM

Referensi :

It's All About Bicycle

Optimalkan Gadget Saat Perjalanan Mudik Lebaran

Tuesday, June 30, 2015

Optimalkan Gadget Saat Perjalanan Mudik Lebaran
Aplikasi Gadget di Mobil (source: speedarchitech.com
Puasa bulan Ramadhan tidak terasa sudah masuk separuh perjalanan. Bayangan bertemu keluarga di kampung halaman tentunya sudah menghias di depan mata. Bagaimana dengan rencana perjalanan mudik Anda, apakah sudah dipersiapkan dengan matang?
Bagi pemudik yang menggunakan moda transportasi darat tentunya sudah mempersiapkan diri untuk bermacet ria di jalanan. Selain cek kendaraan yang akan digunakan untuk mudik, kondisi fisik yang prima dari pengemudi maupun penumpang cukup penting. Tidak lupa persiapan makanan, bagi yang musafir, dan juga obat-obatan tentunya tidak lupa untuk disiapkan. Bagaimana dengan persiapan lainnya selama perjalanan? Saya coba berbagi sedikit tips mudik lebaran untuk memanfaatkan gadget yang kita punya dalam mendukung perjalanan selama mudik lebaran. Beberapa ilustrasi saya ambil dari perangkat pribadi yang mungkin berbeda dan perlu disesuaikan dengan perangkat Anda masing-masing.
Hiburan sampai dengan Aplikasi Religi
Perjalanan jauh menuju kampung halaman dan bertepatan momen spesial seperti liburan atau mudik lebaran ini tentunya akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan hari biasa. Sesuai teori relativitas yang mengatakan bahwa waktu itu relatif, kita bisa menciptakan sebuah relativitas waktu. Perjalanan yang panjang dengan waktu lama akan membosankan sehingga waktu terasa relatif lebih lama. Hiburan di perjalanan akan membuat waktu menjadi mengkerut relatif lebih cepat dan tak terasa jika kita menikmati waktu sepanjang perjalanan.
Menonton film di in dash monitor (Doc: HUM)
Head Unit (HU) mobil saat ini sudah bisa memanjakan para penumpang dengan suguhan film di in dash monitor maupun alunan suara musik yang menemani perjalanan kita. Bagaimana optimalisasi yang bisa kita lakukan dengan gadget kita? Meski film atau pun musik favorit bisa kita simpan di flash disk atau DVD, kepraktisan bisa kita lakukan dengan memanfaatkan gadget atau smartphone yang setiap saat ada di genggaman. Musik atau film bisa kita simpan di gadget kita sehingga praktis. Manfaatkan fungsi sinkronisasi gadget dengan perangkat HU mobil kita. Koneksi perangkat bisa melalui aux in yang membutuhkan kabel input atau melalui koneksi bluetooth. Cukup praktis bukan? Hiburan sepanjang perjalanan cukup dalam satu genggaman.
Koneksi Lagu di Gadget via Bluetooth (Doc: HUM)
Fungsi gadget yang lainnya adalah sebagai media untuk bermain games. Banyak aplikasi game yang bisa diunduh dari masing-masing penyedia aplikasi apakah itu berbasis Android, Black Berry maupun Iphone. Game interaktif multiplayer bisa jadi pilihan untuk melibatkan penumpang yang lebih dari satu orang. Konsep interaktif memang tidak melulu harus dengan game multiplayer, bahkan gadget bisa dimanfaatkan untuk download aplikasi joke atau teka-teki yang seru sehingga bisa melibatkan semua orang di kabin. Dijamin perjalanan panjang bermacet ria tidak terasa membosankan dan tiba-tiba sudah sampai di tujuan.
Download aplikasi di gadget kita ternyata tidak hanya sebatas untuk hiburan saja. Banyak aplikasi yang berhubungan dengan unsur religi. Aplikasi Al Qur'an bisa Anda download dan koneksikan gadget ke HU mobil. Alunan suara ayat-ayat suci Al Qur'an yang menyejukkan tentunya akan menambah segar jiwa kita sepanjang perjalanan. Kumpulan tausyiah dari ustadz atau alunan lagu-lagu religi juga bisa kita nikmati dalam perjalanan. Macet panjang, rasa haus sepanjang perjalanan niscaya akan terasa segar dengan siraman rohani dan sentuhan alunan merdu musik religi tadi. Emosi yang biasa muncul karena rasa bosan dan capek niscaya akan tergantikan dengan senyuman cerah meski bibir kering merekah.
Fitur GPS
Perangkat GPS (Global Positioning System) saat ini sudah tidak asing lagi bagi para pengguna smartphone. Aplikasi GPS sudah jamak tertanam dalam gadget kita. HU bawaan mobil juga sudah banyak yang terintegrasi dengan perangkat GPS, sehingga kita bisa memanfaatkan keduanya sesuai kebutuhan. Seiring perkembangan jaman, fungsi GPS sebagai petunjuk arah mulai sedikit bergeser atau lebih tepatnya berkembang bukan hanya sebagai petunjuk arah semata. Peta yang menunjukkan arah dan lokasi saat ini sudah lebih berkembang dengan dukungan para pengembang menjadi sebuah database berbagai macam tempat yang kita bisa singgahi, istilahnya adalah POI (Point of Interest). Mulai dari tempat makan, pompa bensin, pos polisi, rumah sakit bahkan tempat menginap atau pusat perbelanjaan bisa dengan mudah kita dapatkan lokasi dan arahnya. Salah satu aplikasi peta GPS yang cukup update dan didukung oleh para pengembang sukarela bisa Anda download di Navigasi.net.
POI (Point of Interest) GPS (Doc: HUM)
Fungsi perangkat GPS yang lain sebenarnya bisa kita gunakan untuk mengukur kecepatan dan ketinggian lokasi di mana kita sedang berada. Memang fungsi ini kurang begitu aplikatif karena di setiap mobil pun pasti ada speedometer yang menunjukkan kecepatan kendaraan kita. Sedangkan untuk pengukuran ketinggian lokasi juga jarang kita butuhkan informasinya kecuali ketika ada kasus darurat terjadi bencana alam seperti Tsunami sehingga kita butuh untuk mencari tempat dengan ketinggian yang aman.
Fungsi kecepatan dan ketinggian lokasi (Doc: HUM)
Aplikasi peta GPS yang bisa kita akses online seperti Google Map ataupun aplikasi Waze sangat membantu untuk memberikan informasi yang akurat dan realtime tentang kondisi di jalan yang akan kita lalui. Kondisi lalu lintas yang diwakili dengan warna-warna merah atau hijau yang menandakan kondisi macet atau lancar. Algoritma sistem ini memanfaatkan pengguna yang sedang mengakses aplikasi sehingga bisa dikalkulasi kecepatannya yang akan mengindikasikan tingkat kepadatan arus lalu lintas. Aplikasi Waze bahkan bersifat interaktif antar pengguna, sehingga kita bisa saling memberikan informasi tentang kondisi lalu lintas kepada pengguna yang lain. Konsep sharing & connecting sangat terasa di sini.
Waze screen shoot
Informasi Lalu-lintas dan CCTV
Kondisi lalu-lintas sepanjang perjalanan selain dengan aplikasi berbasis GPS di atas, bisa kita akses juga melalui perangkat smartphone kita secara online melalui website. Jasamarga merupakan salah satu yang menyediakan layanan CCTV arus lalu lintas yang dipasang di beberapa titik di jalan tol. Anda bisa mengaksesnya di www.jasamargalive.com. Untuk mengakses kondisi lalu lintas melalui CCTV selain di jalan tol bisa memanfaatkan situs Departemen Perhubungan Darat (www.rttmc-hubdat.com) yang setiap tahunnya memberikan layanan CCTV di beberapa titik arus mudik. Situs lain yang cukup populer adalahLewatmana.com. Dengan akses melalui CCTV ini kita bisa memantau kondisi lalu lintas di tiap titik yang akan kita lewati sehingga bisa memutuskan untuk memilih alternatif perjalanan melewati mana.
Selain akses melalui CCTV, pengguna smartphone bisa memanfaatkangadgetnya untuk saling tukar informasi melalui aplikasi media sosial seperti twitter misalnya. Akun lewatmana.com (@lewatmana) menjadi langganan para pengguna twitter pada saat perjalanan mudik ini. Konsep sharing & connecting sekali lgi merupakan kuncinya. Aplikasiclose group messenger seperti BBM maupun WA atau yang lainnya bisa juga dimanfaatkan untuk saling bertukar informasi kondisi sepanjang perjalanan.
Safety First
Dalam proses instalasi gadget kita juga harus memperhatikan masalah peletakannya, jangan sampai mengganggu visibilitas maupun proses mengemudi. Di pasaran banyak tersedia bracket untuk pemasangangadget di dashboard mobil. Pilihlah area yang tepat sehingga memudahkan akses kita tanpa mengganggu proses berkendara. Keselamatan selama berkendara merupakan faktor yang utama.
Pemasangan gadget di mobil (Source: otosia.com)
Faktor lain yang harus diutamakan bagi para pemudik adalah konsentrasi selama berkendara. Kondisi perjalanan jauh dan lalu-lintas yang padat serta fisik berpuasa merupakan faktor pemicu terjadinya kelelahan saat berkendara. konentrasi penuh sepanjang perjalanan khususnya untuk pengemudi menjadi hal wajib. Lalu bagaimana dengan optimalisasi gadget saat perjalanan mudik bagi pengemudi? Bagi pengemudi memang haram hukumnya menggunakan gadget saat mengemudi karena sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal. Beberapa mobil sudah mengaplikasin konektivitas antara smartphonedengan HU untuk fungsi telepon, sehingga kita bisa menerima panggilan dengan konsep hands free, sehingga tidak menganggu proses mengemudi. Bagi Anda yang perangkat di mobilnya belum mengaplikasikan konektivitas phone in dash ini bisa menjadi pertimbangan untk upgrade HU yang banyak beredar di pasaran. Meski cukup aman dengan konsep hands free ini, perlu diingat juga bahwa faktor konsentrasi pengemudi terhadap jalanan tetap harus diperhatikan, jangan sampai konsentrasi terpecah karena berbicara di telepon. Akan lebih baik jika ada panggilan diangkat oleh penumpang samping jika ada. Prinsipnya adalah safety first!
Koneksi telepon mobil (Doc: HUM)
Sumber Catu Daya
Dengan optimalisasi fungsi gadget saat perjalanan mudik ini, ada satu faktor yang jangan sampai terlewatkan yaitu catu daya untuk menyambung hidup baterai gadget kita. Persiapan baterai cadangan merupakan salah satu pilihan untuk memperpanjang usia pakai gadgetsepanjang perjalanan. Yang paling praktis adalah dengan memanfaatkan sumber listrik yang ada di mobil kita. Charger mobil bisa kita koneksikan ke pemantik rokok di mobil kita. Bisa juga dengan kabel data yang terkoneksi ke USB port di HU. Beberapa mobil mewah bahkan sudah mengaplikasikan wireless charging system sehingga tidak perlu lagi kabel untuk melakukan isi ulang baterai gadget kita.
USB Charging (Doc: HUM)
Jika perangkat isi ulang daya gadget kita sudah aman, jangan lupakan untuk catu daya yang lebih penting, yaitu catu daya buat pengemudi dan penumpangnya. Perjalanan panjang dan lama akan menguras energi dan stamina apalagi jika tetap berpuasa selama perjalanan siang hari. Cukupkan waktu untuk istirahat, perkirakan waktu dengan akses via GPS lokasi tempat makan favorit sehingga bisa tepat waktu dalam isi ulang energi di tubuh.
Selamat menjalankan ibadah puasa..semoga lancar seperti perjalanan mudik yang pasti akan menyenangkan nanti ya..? Have fun go mudik!
Salam,
HUM

It's All About Bicycle

Antara Tarawih Kilat dan Ejakulasi Dini

Monday, June 29, 2015

Antara Tarawih Kilat dan Ejakulasi Dini
Tarawih Kilat (source: sharia.co.id)
Beberapa waktu yang lalu muncul sebuah video yang diunggah ke media sosial mengenai prosesi sholat tarawih kilat yang dilakukan di sebuah pondok pesantren di Blitar, Jawa Timur. Prosesi sholat tarawih super kilat ini memang cukup menghebohkan. Sholat tarawih sebanyak 20 raka'at dilakukan tidak lebih dari 10 menit!
Salah seorang pengurus pondok pesantren yang terlihat diwawancarai menjelaskan bahwa ritual ini sudah dilakukan bertahun-tahun yang lalu, mengikuti ajaran para sesepuh. Jika dirunut lebih jauh, cerita tarawih kilat ini pada awalnya dimaksudkan untuk membuat para jama'ah tertarik mengikuti sholat tarawih berjamaah. Dengan prosesi yang cepat membuat orang-orang tertarik karena merasa ringan dan mudah. Fenomena ini cukup menarik karena ternyata ritual sholat tarawih kilat ini diikuti oleh ribuan jamaah dari berbagai usia dan bahkan dari berbagai tempat yang cukup jauh dari lokasi pondok pesantren ini.
Saya tertarik satu hal melihat fenomena ini, yaitu masalah cepat, kilat. Ya..orang maunya cepat. Kata-kata ini sudah tidak asing lagi di telinga kita, bukan? Memang sebuah hal yang umum dan manusiawi sekali ketika kita sebagai manusia ini maunya serba cepat, mudah. Maka tidak heran jika banyak sekali kita jumpai di sekitar kita yang gemar mengambil 'jalan pintas' untuk membuat tujuannya 'cepat' tercapai.
Nah, coba kita luruskan sedikit mengenai kata 'cepat' ini. Yang diinginkan setiap orang untuk 'cepat' tentunya adalah cepat untuk mendapatkan hasil, cepat mencapai tujuannya. Coba kalau kita lihat fenomena sholat tarawih kilat ini, apa kira-kira tujuan atau hasil yang mau didapat oleh orang yang melaksanakan sholat tarawih? Apakah bertujuan agar cepat selesai? atau untuk beribadah mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa? 
Jika tujuannya adalah cepat selesai berarti memang pas kalau ikut jama'ah sholat tarawih kilat ini. Bahkan bila perlu dibuatkan sebuah target atau catatan lama waktu untuk pelaksanaan sholat tarawih ini, sehingga bisa dilihat secara grafik pencapaian setiap hari kecepatan tarawihnya mengalami peningkatan atau penurunan. Jika muncul tren penurunan maka bisa dibuatkan sebuah PICA (Problem Identification & Corrective Action) atas pelaksanaannya sehingga bisa ditingkatkan kecepatannya pada hari berikutnya. Jika ternyata tren semakin meningkat alias waktunya lebih kilat khusus, buatlah menjadi sebuah standar baru sehingga bisa menentukan target yang baru. Kira-kira begitu arahnya jika tujuan dari sholat tarawih ini adalah 'cepat selesai'.
Bicara mengenai 'cepat selesai' saya jadi tertarik untuk membahas lebih panjang dan dalam lagi. Kata-kata 'cepat selesai' identik dengan pembicaraan dewasa. Istilah kerennya adalah ejakulasi dini. Nah, jika dikaitkan dengan target dan tujuan, ejakulasi dini ini juga sedikit absurd. Target dan tujuan dari pasangan lawan jenis ketika berhubungan badan adalah untuk bereproduksi, menghasilkan benih sebagai penerus keturunan. Menjadi cukup absurd dan kontradiktif ketika orang-orang berlomba-lomba untuk 'tahan lama' dibandingkan 'cepat selesai'. Padahal jika yang terjadi adalah 'tahan lama', maka tujuan untuk segera menanam benih dan punya anak sebagai penerus keturunan juga akan lebih lama lagi, target tidak tercapai. Memang aneh fenomena yang terjadi ini, semua serba terbalik, salah kaprah.
Kalau kita renungkan lebih dalam lagi, sebenarnya apa sih yang membuat orang buru-buru ingin cepat selesai atau berlama-lama melakukan sesuatu? Satu kata yang paling pas untuk mewakili adalah 'Nikmat'. Ya..kenikmatan lah yang dicari orang dan berharap untuk bisa berlama-lama menikmatinya. Hubungan suami istri merupakan sebuah kenikmatan tersendiri, halal tentunya, maka tidak heran jika pasangan berusaha untuk berlama-lama menikmati setiap prosesinya.
Bagaimana dengan sholat tarawih? kenapa muncul fenomena tarawih kilat? kenapa orang lebih senang cepat selesai? kenapa memilih ikut jamaah dengan bacaan pendek? apakah sholat tarawih bukan sebuah kenikmatan? 
Jawabannya adalah 'Ya' untuk orang yang ikut sholat tarawih kilat tersebut kalau tujuannya adalah 'cepat selesai'. Tapi tentunya adalah sebaliknya bagi orang-orang yang merasa bahwa ibadah di bulan suci Ramadhan ini merupakan sebuah ibadah yang ditunggu-tunggu selama satu tahun sehingga tidak menyia-nyiakan waktu dan berlama-lama menikmati setiap prosesi ibadah termasuk sholat tarawih ini. Bisa kita lihat bagaimana prosesi sholat tarawih yang dilakukan dengan bacaan surat-surat panjang sehingga memakan waktu berjam-jam dan dilakukan oleh jama'ah dengan khusuknya.
Memang tidak ada aturan harus berapa lama sholat tarawih dilakukan, tapi tentunya ada syarat dan rukunnya yang tidak boleh kita tinggalkan meski boleh saja bahkan kita tinggalkan sama sekali, tidak melaksanakan sholat tarawih karena memang hukumnya adalah sunnah. Jadi tidak perlu ada pertentangan dan perdebatan di sini mau seberapa cepat sholat tarawih Anda, seberapa khusuk Anda melakukannya, Allah lah yang menilainya.Tapi lain lagi kalau urusannya ejakulasi dini. Akan muncul perdebatan dan pertentangan dengan pasangan tentunya jika Anda terlalu cepat selesai dan tidak khusuk menjalaninya, Istri Anda lah yang akan menilai. #nyengir
Salam,
HUM

It's All About Bicycle

Waspadai Serbuan Jama'ah Malliyah!

Waspadai Serbuan Jama'ah Malliyah!
Jama'ah Malliyah menyerbu pusat perbelanjaan (source: theglobejournal.com)
Merebaknya aliran-aliran yang cukup beragam di tanah air memang perlu untuk kita waspadai. Menjelang paruh waktu kedua bulan Ramadhan ini kita harus mewaspadai akan munculnya sebuah aliran baru yang saya sebut sebagai Jama'ah Malliyah. Jangan sampai kekhusyukan ibadah kita di bulan suci ini menjadi terganggu dan berkurang pahalanya gara-gara kita ikut menjadi bagian dari jama'ah Malliyah ini.
Jama'ah Malliyah yang saya bicarakan ini bukan seperti kelompok jama'ah-jama'ah sliran agama atau garis keras semacam ISIS dan turunannya, tapi merupakan sekelompok orang atau jama'ah yang beramai-ramai, berbondong-bondong menyerbu Mall-mall dan pusat perbelanjaan menjelang Lebaran. Euforia menyambut lebaran seringkali membuat kita lupa diri, apalagi ditambah gencarnya promosi dan rengekan anak istri yang membuat emosi kita membumbung tinggi. Fenomena ini pasti sudah tidak asing lagi dan akan segera kita jumpai.
Dari data statistik yang saya kumpulkan dari masjid di dekat rumah, jumlah Jama'ah sholat Tarawih semakin hari makin terlihat adanya kemajuan. Pada saat awal-awal Ramadhan, jama'ah penuh sesak memenuhi masjid, bahkan sampai luber ke belakang dan jalanan samping masjid. Seiring waktu berjalan, barisan jama'ah mengalami kemajuan. Yup..kemajuan secara harfiah. Pelan-pelan jumlah shaft bergerak maju, yang awalnya penuh sampai baris belakang sedikit demi sedikit mulai maju ke barisan depan. Yang pada awal-awal puasa kita harus datang lebih awal biar kebagian tempat buat sholat Tarawih, telat sedikit bakal kebagian tempat di halaman masjid, tapi semakin tambah hari semakin mudah untuk kita mendapatkan tempat nyaman untuk sholat Tarawih. Hebat bukan..? Dan masih mengambil dari data statistik juga dari Mall di dekat rumah juga, kemajuan jama'ah sholat Tarawih ini memicu bertambahnya jama'ah Malliyah yang memadati pusat perbelanjaan di malam hari. Merupakan sebuah korelasi positif vs positif, kemajuan jama'ah sholat Tarawih meningkatkan jumlah jama'ah Malliyah. Coba nanti saya buat grafik eksponensial untuk menjelaskan korelasi antara dua parameter ini.
Menjelang paruh waktu kedua bulan Ramadhan ini bertepatan dengan masa gajian yang jatuh di akhir bulan maupun awal bulan nanti. Hal ini mau tidak mau dan harus kita sadari sebagai salah satu faktor pemicu bertambahnya jumlah jama'ah Malliyah. Masih ditambah lagi THR yang akan diterima berikutnya atau malah sudah diterima rapel dengan gajian bulan ini, tentunya menambah kuatnya pasokan amunisi dari jama'ah Malliyah ini. Kondisi ini sebenarnya merupakan hal umum dan wajar kita jumpai setiap tahunnya di negeri ini. Sedikit kontradiktif sebenarnya dengan kondisi ekonomi yang dikabarkan terjadi perlambatan, coba nanti saya belum lihat data statistiknya dari warteg sebelah rumah.
Sesuai dengan hukum ekonomi supply and demand yang baru saja saya buka catatannya dari meja teman sebelah, fenomena ini memicu bergairahnya kondisi pasar. Para pelaku pasar berlomba-lomba untuk memberikan promosi maupun diskon untuk produk-produknya, dengan harga spesial tentunya. Spesial khusus menyambut lebaran, setelah itu akan balik lagi harga normal, tanpa diskon tapi bisa jadi lebih murah harganya karena tidak ada yang beli. Saya akan update lagi nanti dari hasil survey pasar senggol kampung sebelah.
Ketika para penjual di Mall-mall berlomba-lomba memberikan diskon sehingga harga-harga (seolah-olah) menjadi lebih murah, hal ini berbeda dengan yang terjadi di pasar tradisional yang menjual berbagai kebutuhan pokok. Dari hasil sidak ke pasar tumpah di gang sebelah, tanpa tutup tedeng aling-aling dijumpai para pedagang sembako dengan gagahnya menawarkan harga-harga yang semakin naik, diskon yang ada tergantung dari kejudesan emak-emak dalam menawar. Demi melihat semakin membumbungnya harga sembako apalagi nanti mendekati Lebaran, analisa saya selain memang hal ini terpengaruh oleh faktor supply and demand, ada satu faktor lagi yang kemungkinan besar berperan, yaitu adanya penimbun, oknum yang memanfaatkan kondisi musiman ini. Jika saya coba analisa lebih dalam lagi dan mengaitkan dari kultum pak ustadz waktu kecil dulu bahwa di bulan Ramdhan ini setan-setan akan dibelenggu selama satu bulan penuh, sangat bisa dipastikan bahwa oknum penimbun sembako ini adalah bangsanya setan. Karena mereka mau dibelenggu selama sebulan penuh, maka sebelum bulan Ramadhan kemarin curi start nimbun sembako dulu, inilah akibatnya.
Baiklah, sebagai penutup saya berwasiat kepada diri sendiri dan para jama'ah sekalian. Waspada dan berhati-hatilah terhadap kemunculan jama'ah Malliyah ini. Buat rencana dan persiapan menyambut lebaran tahun ini dengan tenang. Pilah mana yang hanya sebuah keinginan dan mana yang benar-benar merupakan kebutuhan. Buat kalkulasi kebutuhan dan pengeluaran termasuk rencana silaturahmi ke keluarga besar atau ke kampung halaman. Jangan sampai batal rencana silaturahmi gara-gara kita terjerumus masuk ke dalam jama'ah Malliyah ini dan kehabisan ongkos buat pulang kampung. Waspadalah....waspadalah..!!
Salam,
HUM

It's All About Bicycle
 
Back to Top