Sebagai penikmat bersepeda, saya menikmati kegiatan bersepeda ini sebagai sarana silaturahmi sekaligus media mencari keringat dan tentunya jalan-jalan ke tempat-tempat yang tidak jarang bisa terjangkau dengan kendaraan bermotor, seperti gang sempit maupun jalanan antah berantah *:senyum.
Kenapa bisa jadi media untuk ajang silaturahmi? Yup..dalam aktivitas bersepeda kita bisa lakukan secara individu maupun berkelompok dengan sesama goweser. Nah, judul di atas ini seringkali menjadi topik hangat di komunitas penggila sepeda di lingkungan saya yang menyebut dirinya CBC. Yup..saya sebut penggila karena sudah melewati fase penikmat seperti saya *:senyum. Bersepeda berangkat habis subuh pulang selepas maghrib ke tempat antah berantah tanpa sinyal kehidupan dengan perut keroncongan yang terpaksa diganjal dengan dedaunan sepanjang jalan merupakan salah satu dari sekian banyak kisah perjalanannya. Atau gowes malam hari (NR) sampai jam 1 malam hanya sekedar menikmati nasi uduk semur jengkol yang fenomenal di salah satu sudut kampung bisa jadi agenda mendadak yang disambut antusiasmember-nya.
Salah satu yang menjadi jargon yang selalu digaungkan oleh team member di milist maupun group jejaring sosial adalah khasiat dari bersepeda tadi. Salah satu testimoni yang cukup meyakinkan (meski bisa jadi hoax:D) kerap kali dilontarkan bahwa semenjak senang bersepeda tambah disayang istrinya *:senyum, bahkan telah terjadi peningkatan performa di atas ranjang sebesar 700% (7 kali ngangkat ranjang kalee..*:nyengir). Nah, bicara mengenai hubungan bersepeda dengan gairah hubungan suami istri ini coba saya bahas dari dua pendekatan.
Kesehatan dan Kebugaran Tubuh
Dari sisi kesehatan, bersepeda merupakan salah satu olahraga yang membutuhkan energi yang cukup banyak untuk dikeluarkan. Kekuatan otot terutama kaki menjadi salah satu area yang teruji endurannce-nya ketika sedang bersepeda, selain juga diperlukan pengaturan napas biar tidak jadi Senin Kamis, kembang kempis kehabisan oksigen *:senyum. Dengan bersepeda yang teratur dan tidak berlebihan maka akan terjaga kebugaran tubuh kita dan tentunya stamina akan selalu prima.
Bagi saya yang masih belum bisa pindah kuadran berkecimpung dengan pekerjaan yang menanti ketika mentari mulai tersenyum malu keluar dari peraduannya sampai dengan bulan muncul memperlihatkan pipinya yang merah merona, susah sekali untuk bisa meluangkan waktu berolahraga. Nah, untuk menjawab kebutuhan akan stamina yang prima meski diforsir dengan rutinitas pekerjaan, bersepeda merupakan salah satu pilihan yang cukup reasonable. Bersepeda setiap week end maupun bike to work (B2W) merupakan rutinitas yang fun dan mengasyikkan, sekaligus menjadi media mandi keringat untuk menjaga stamina dan meningkatkan performa di atas ranjang *:senyum.
Kalau dilihat dari kacamata ini, bersepeda maupun olahraga yang lain memang menjadi faktor yang mendukung peningkatan performa ranjang suami istri, tentunya dalam konteks yang tidak dilakukan secara berlebihan, hasil olahraga ini akan membuat tubuh segar dan tidak mudah loyo. Jadi kalau Anda ingin performa meningkat 700% dan bukan hoax, silahkan coba bersepeda atau olahraga yang lain untuk melatih fisik dan menjaga stamina tetap prima.
Faktor Psikologis
Sebagai penikmat bersepeda apalagi yang sudah masuk level penggila atau maniak, spirit bersepeda ini akan memberikan dampak positif terhadap apapun yang menjadi obsesinya. Dengan keyakinan penuh bahwa olahraga ini mampu meningkatkan performa 700% tadi, secara tidak langung akan memberikan sugesti ke alam bawah sadar kita, sehingga alam bawah perut akan sadar diri mengikuti keinginan si empunya*:nyengir.
Faktor psikologis ini merupakan salah satu penentu terhadap aktivitas fisik yang dikendalikan oleh otak kita. Dalam dunia medis kita mengenal adanya eksperimen yang melibatkan beberapa orang sebagai kelinci percobaan. Eksperimen dilakukan dengan memberikan kapsul obat kuat ke sebagian orang dan kapsul kosong (placebo) kepada sebagian yang lain tanpa mereka tahu isinya. Hasilnya ternyata pemakai placebotadi mengatakan mengalami peningkatan performa ranjangnya, padahal sebenarnya kapsul yang dia makan tidak mengandung obat kuat tadi. Jadi secara psikologis, mereka tersugesti merasa sudah dibekali "senjata ampuh" sehingga meningkatkan percaya dirinya.
Untuk urusan ranjang memang ada berbagai macam media yang sering kita dengar untuk meningkatkan performa dan tahan lama, mulai dari pengobatan tradisional seperti pijat urut Mak Erot yang sangat fenomenal sampai berbagai obat mulai dari pil biru sampai pil unyu-unyu *:nyengir. Ada seorang teman yang pernah coba konsumsi salah satu obat-obatan penambah stamina tadi. Efeknya memang luar biasa, sang tugu monas tetap tegak berdiri tidak menunduk sekalipun lewat atasan yang sangat dihormati*:senyum. Cuma ternyata ada efek lainnya adalah "kelamaan" sehingga jadi frustasi apalagi melihat pasangan sampai sudah tertidur pulas kecapekan *:nyengir.
Jadi sebenarnya, untuk Anda yang normal, dalam artian tidak menderita suatu penyakit yang berdampak pada penurunan fungsi seksual, cukup dengan berolahraga teratur akan memberikan dampak positif terhadap aktivitas "olahraga malam" Anda dan salah satu bentuk olahraga yang menjadi pilihan saya adalah bersepeda...
So, gowes yukkk...dan rasakan manfaatnya. Tapi jangan lupa siap-siap beli earplug buat tetangga Anda, jangan sampai bunyi ranjang yang setara gempa 6.9 skala richter membuat orang sekampung terbangun*:nyengir lagi.
Salam Gowes,
It's All About Bicycle |
0 comments:
Post a Comment