Sedih dan miris rasanya membaca kasus Angeline di media, si gadis kecil yang cantik ini. Perkembangan kasus yang semakin membuat pilu, entah apa yang ada di pikiran sang pelaku sehingga begitu tega dan gelap mata. Meski saya seorang laki-laki yang perasaannya tidak sesensitif kaum perempuan, tapi sebagai seorang ayah dari anak perempuan yang usianya sebaya dengan Angeline, hati ini ikut tercabik-cabik rasanya.
Ada satu berita yang cukup menarik mengenai kasus ini, yaitu perihal penerawangan seorang cenayang tentang meninggalnya Angeline. Beritanya bisa dibaca di sini. Saya jadi tertarik dan teringat sebuah film yang pernah saya tonton entah beberapa tahun yang lalu, judulnyaMinority Report yang dibintangi Tom Cruise dan Collin Farrel. Saya tidak ingin membahas mengenai cerita atau resensi film ini, tapi inti cerita di dalamnya yang coba saya kaitkan.
Dalam film Minority Report dikisahkan tentang adanya cenayang yang disebut 'Precog' yang bisa mengetahui bayangan masa depan. Kemampuan ini kemudian dimanfaatkan untuk mencegah terjadinya sebuah kejahatan. Jadi ketika akan muncul sebuah tindak kejahatan, melalui 'Precog' ini sang 'calon' pelaku bisa diamankan lebih dahulu sebelum benar-benar melakukan tindakan kejahatan. Konsep 'Pre Crime'menjadi sarana yang ampuh untuk menekan angka kejahatan dan tindak kriminalitas yang akan terjadi.
Film fiksi ilmiah ini memang masih sebatas angan-angan dan imajinasi sang sutradara untuk saat ini. Apalagi cerita tentang masa depan merupakan sebuah misteri Illahi, meski kita bisa jumpai ada banyak 'orang pintar' atau peramal yang mengklaim bisa melihat masa depan. Memang merupakan sebuah misteri dan penuh kontroversi jika sebuah ramalan 'ternyata' menjadi kenyataan. Susah sekali untuk dibuktikan secara logika akal manusia. Saya cuma membayangkan jika cerita Cenayang tentang kasus Angeline di atas diungkap sebelum semua terjadi, mungkin si Cantik Angeline masih bisa menikmati masa kecilnya sekarang. Atau malah sebaliknya, sang Cenayang dianggap orang gila!
Pendekatan ilmiah mengenai precogniton atau ramalan masa depan ini bukan tidak mungkin untuk bisa diterapkan di masa yang akan datang. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknik predictive analytic bisa diimplementasikan. Pengguna ponsel pintar saat ini tentu tidak asing dengan predictive text yang akan muncul ketika kita mengetikkan sebuah huruf atau kata pada clipboard. Sebuah algoritma tertentu menjadi sarana sang ponsel pintar untuk memberikan prediksi terhadap kata atau kalimat yang mau kita tuliskan. Meski kadang sedikit mengganggu karena tidak sesuai dengan keinginan kita atau bahkan memunculkan ramalan kata yang jauh menyimpang dari yang diharapkan, tapi konsep predictive text ini merupakan pembuktian awal bahwa kemampuan 'Precog' sang Cenayang bisa kita ciptakan melalui teknologi.
Kalau Anda penggemar film dan juga pencinta sepeda, tentunya pernah menonton film Premium Rush. Coba amati kemampuan sang tokoh utama dalam 'menerawang' masa depan ketika akan melakukan sebuah tindakan. Dia coba membayangkan cepat beberapa kondisi 'masa depan' yang akan terjadi jika dia memilih tindakan A, B, C atau D. Akibat dari tindakan yang akan dia lakukan dianalisa melalui sebuah predictive impact sehingga bisa menghindari atau meminimalisir efek terburuk yang diakibatkan.
Teknologi GPS yang terintegrasi dengan ponsel pintar juga bisa kita kategorikan sebagai konsep 'Precog'. Update lalu-lintas pada jalan di depan yang akan kita lewati akan dengan mudah kita dapatkan. Titik-titik kemacetan tergambar di depan, sehingga pengguna bisa melihat 'masa depannya' dan mencari alternatif untuk menghindari agar tidak terjadi, terjebak dalam kemacetan di 'masa depan'. Teknologi modern yang disematkan di mobil mewah bahkan sudah ada yang menerapkan sebuah 'Precog' untuk menganalisa kemungkinan terjadi tabrakan dengan benda lain pada jarak tertentu. Sistem akan memberikan peringatan kepada sang sopir tentang prediksi yang akan terjadi di 'masa depan'. Bahkan sistem 'Precog' ini terintegrasi dengan sistem mekanis mobil sehingga otomatis akan mengurangi kecepatan mobil dan melakukan pengereman untuk menghindari terjadinya benturan.
Jika dikaitkan dengan cerita cenayang kasus Angeline, mungkin bukan sebuah teknologi yang digunakan dan memang belum tentu terbukti kebenarannya. Tapi coba kita berandai-andai jika suatu saat teknologi sudah mendukung dan bisa terintegrasi dengan otak kita, sehingga sistem 'Precog' bisa mengingatkan atau bahkan otomatis mencegah ketika kita mau melakukan sebuah perbuatan negatif, mungkinkah? Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, tentunya atas kehendak-Nya.
Yang bisa kita coba lakukan adalah kenali lingkungan, waspada dan saling mengingatkan. Kenali lingkungan sekitar kita terhadap potensi bahaya yang ada. Selalu waspada akan kemungkinan yang terjadi dan saling mengingatkan ketika muncul ancaman yang tidak disadari orang lain sedangkan kita bisa memprediksi potensi bahayanya. Semoga Angeline cantik tenang dan damai di sana. Jangan ada lagi kasus yang menimpa Angeline-Angeline yang lain, anak-anak masa depan kita! Aamiin...
Salam,
HUM
It's All About Bicycle |
0 comments:
Post a Comment