Kasus kecelakaan yang melibatkan Si Dul, anak bungsu Ahmad Dhani menjadi perbincangan dan sorotan di media massa. Kasus ini menjadi begitu heboh karena melibatkan anak seorang musisi beken tanah air disamping akibatnya yang cukup fatal karena cukup banyak menelan korban jiwa dan kebetulan sekali Dul yang mengendarai mobil masih belum cukup umur. Berbagai komentar yang hampir sebagian besar bernada negatif ditujukan untuk sang ayah yaitu Ahmad Dhani.
Terus terang saya kurang setuju dengan sikap orang-orang yang cenderung menghakimi dan menghujat Ahmad Dhani dalam kasus ini. Bukan karena saya cukup menyukai lagu-lagu hasil karya ayah si Dul ini, tapi menurut saya yang lebih penting adalah bagaimana menyikapi secara positif kasus ini.
Ada dua hal yang bisa kita lakukan sebagai pengamat dan komentator. Pertama adalah coba memberikan solusi buat ayah anak ini untuk menyelesaikan kasus ini dengan lancar. Minimal berempati terhadap kejadian ini, keluarga korban termasuk Dul dan keluarga yang mengalami musibah. Meskipun fakta di lapangan menunjukkan berbagai pelanggaran, mulai dari penegemudi yang masih di bawah umur, batas kecepatan mengemudi bahkan berita terakhir mengenai modifikasi mobil Grand Max yang membawa penumpang lebih dari standard, kasus ini merupakan sebuah musibah yang tidak bisa diprediksi dan merupakan kehendak Ilahi dan pasti ada makna dibalik kejadian ini.
Hujatan terhadap Ahmad Dhani sebagai orang tua yang tidak bertanggung jawab tidak memberikan sumbang saran positif untuk musibah yang menimpanya dan hanya akan menambah beban buat yang sedang ditimpa musibah. Meski seringkali bersikap arogan, musisi satu ini tentunya masih punya sedikit rasa tanggung jawab buat keluarga, terbukti dia selama ini mengasuh ketiga anaknya setelah berpisah dengan Maia. Jadi tinggal kita lihat sejauh mana tanggung jawabnya terhadap korban dan keluarganya.
Hal kedua yang bisa kita lakukan adalah dengan mengambil hikmah dan pelajaran dari kasus ini untuk diri kita pribadi. Bukan baru pertama kali kasus tabrakan yang memakan korban jiwa karena kelalaian pengemudi apalagi terkait dengan orang terkenal atau selebrity. Hampir setiap hari kita bisa jumpai fenomena yang tidak jauh beda di lapangan bahkan lebih membahayakan. Banyak anak di bawah umur mengendarai mobil atau motor tanpa mempedulikan berbagai macam standard berkendara. Jangankan anak di bawah umur, orang dewasa pun banyak sekali yang bahkan dengan sadar melakukan pelanggaran berlalu lintas. Kita harus ingat dan sadar bahwa kasus yang menimpa Dul bisa juga menimpa siapa saja. Yang bisa kita lakukan adalah dengan berusaha memperbaiki diri termasuk keluarga serta anak-anak kita untuk meminimalisir kejadian serupa terulang.
Mengenai kasus hukum yang menuai berbagai komentar apriori tentang keadilan dan kinerja aparat kepolisian dan penegak hukum juga merupakan catatan tersendiri. Saya kebetulan orang awam yang cukup buta urusan ranah hukum dan kawan-kawannya. Tapi satu hal yang menurut saya perlu kita sadari dan perbaiki bersama yaitu coba untuk taat dan ikuti aturan berlalu lintas di jalan raya. Komentar negatif bahwa uang bakalan bisa memutar balikkan fakta juga tidak sepenuhnya benar. Kita percayakan penyidikan oleh pihak yang berkompeten untuk urusan ini. Hujatan sinis apriori bahwa kasus ini akan diselesaikan dengan uang sungguh merupakan sebuah cibiran semata yang tidak berarti jika kita masih seringkali melihat atau bahkan melakukan sendiri berbagai pelanggaran di jalan raya dan berdamai dengan oknum petugas di jalan.
Jadi mari kita stop menghujat yang tidak berguna. Perbaiki diri dengan mengambil hikmah dari berbagai kejadian yang menimpa orang di sekitar kita sebagai pelajaran agar tidak berulang kepada yang lainnya.
Keep safety riding and safety driving..!
Salam Gowes,
It's All About Bicycle |
0 comments:
Post a Comment