Sabtu pagi, hari ke-19 di bulan Desember, jam 5 lebih 10 menit, sosok kecil muncul dari kehangatan dan kegelapan rahim sang ibu. Nyanyian burung dan indahnya sinar mentari pagi menyambut datangnya sang jagoan kecil yang sudah berambut tebal dan kulit berkerut. Hijaunya air ketuban menambah jelas ciri-ciri kelahiran post mature sang jagoan kecil.
24 Januari, bertepatan dengan hari Rabu, pada kisaran waktu yang hampir sama, jam 5 pagi lebih 20 menit, sebuah mobil memasuki pelataran sebuah rumah sakit dan langsung menuju ke Instalasi Gawat Darurat. Suster dengan sigap menyiapkan kereta tandu buat si pasien yang baru datang. Seorang ibu muda dengan wajah meringis menahan sakit terlihat dari balik pintu mobil yang terbuka.
Ternyata dia tidak sendirian. Ya…sesosok bayi mungil dengan plasenta yang masih menyatu dengan sang ibu terlihat di situ. Sebuah prosesi yang sungguh sangat cepat, tanpa bantuan paramedis karena sang putri cantik sudah tidak sabar ingin segera menghirup udara segar dan melihat wajah cantik sang bunda yang selama ini hanya terdengar suara detak jantung yang sungguh membuatnya nyaman berada lebih dari 9 bulan di dalam rahim sang bunda.
13 February, seorang pemuda culun yang menyandang predikat sebagai seorang mahasiwa terlihat asyik mencermati sederet tumpukan coklat di sebuah supermarket. Akhirnya dua batang white chocolate dia ambil dan bergegas ke kasir. Sepeda motor segera dipacu dan langsung meluncur kembali ke tempat kost. Tidak sabar dia buka kertas kemasan coklat dengan hati-hati. Coklat yang masih terbungkus lapisan aluminum foil tidak segera dibuka dan dinikmati rasanya yang pasti manis, tapi diletakkan hati-hati disamping meja.
Masih dengan hati-hati, kertas kemasan dibuka lebar dan dia ambil sebuah pena dan mulai menuliskan coretan di atas kertas kemasan tadi. Setelah selesai, kertas tersebut digunakan untuk membungkus coklat batangan kembali, cukup rapi sehingga tidak terlihat sebagai white chocolate kemasan ulang.
14 February saat malam menjelang, bertepatan dengan digelarnya pameran komputer, sang pemuda culun yang tidak pernah melewatkan agenda seperti ini meluncur santai di atas sepeda motornya menuju tempat pameran. Kali ini seorang gadis cantik dan lucu duduk manis di boncengan belakangnya.
Sekeping memory card SDRAM 64MB berpindah ke genggaman setelah capek berputar ke setiap stand pameran. Senyum puas terlihat di bibir sang pemuda culun ketika membayangkan sebentar lagi akan sibuk ngoprek komputer Pentium II kesayangannya yang cukup canggih di kost, yang bakalan tambah mumpuni untuk main game dan debug program yang bikin pusing kepala.
Segera kendaraan dipacu menuju tempat kost si gadis yang dibonceng. Sampai depan gerbang motor berhenti, ngobrol sejenak untuk pamitan. Dengan sedikit grogi diambilnya sebatang white chocolate yang sudah dipersiapkannya. Diulurkan tangannya tanpa kata-kata untuk memberikan coklat itu ke tangan sang gadis yang menerima dengan mata berbinar dan segera melambaikan tangan dan memasukkan batang coklat tadi ke saku belakang celana jeans-nya…uppss..
3 hari terasa berlalu pelan buat sang pemuda culun. Sesuai yang dia tulis di kemasan coklat, di hari ketiga jawaban sang gadis dia tunggu via email. Tepat hari ketiga dengan tidak sabar dipacunya motor kesayangan menuju kampus. Lab Informatika adalah tujuannya. Dengan tidak sabar dibuka pintu lab yang terlihat sepi tidak seperti biasanya.
“Jaringan lagi error Mas”, penjelasan penjaga lab membuat galau sang pemuda culun. Segera putar gas menuju warnet terdekat. Terlihat sedikit aneh hari itu, sepanjang jalan Kaliurang terlihat senyap. Ternyata PLN sepakat memutuskan aliran listrik di sepanjang jalan Kaliurang.
Tambah galau sang pemuda culun lanjut meluncur melewati Lembah menuju jalan Gejayan. Sebelum masuk jalan Gejayan, terlihat sederet motor parkir di depan sebuah warnet, deJava. Artinya ada kehidupan..!!
Dengan tergesa motor diparkir dan bergegas masuk ke bilik warnet. Eudoramail dan Yahoomail tidak sabar dibuka bersamaan. Kecepatan 64 Kbps cukup berarti untuk memunculkan rangkaian kalimat yang membuat hati sang pemuda berbunga seketika..Yess..!!
Dan hari ini, tepat tanggal 22 July sekian tahun yang lalu, gadis cantik di boncengan sang pemuda culun tadi terlahir ke dunia. Sebuah gadget putih menjadi tanda cinta dari sang pemuda culun yang sekarang telah menjadi Papa dari duo krucil yang terlahir dari rahim sang gadis yang sudah menyandang predikat Mama.
Gadget putih yang tertanam robot ijo makan selai kacang berada di genggaman sang gadis, berhubung bebeh putih sering ngadat dan lagian sekarang sudah nggak musim bebeh lagi…sekarang tu musim kolak pisang dan timun suri…:D
Sudah tidak ada lagi keraguan di hati sang pemuda culun ketika si gadget putih diputuskan menjadi kado buat sang gadis. Tidak seperti kegalauan saat white chocolate berpindah ke saku belakang jeans belel sang gadis, karena dia yakin dengan isi hati sang gadis :-)
Rangkaian cerita di atas bukanlah urutan waktu kisah dua insan, sang pemuda culun dan si gadis lucu, tapi merupakan catatan waktu dari orang-orang tercinta di hati mereka.
19 Desember 2009, jagoan kecil yang terlahir ke dunia merupakan benih kedua dari bersatunya dua hati yang seputih salju.
24 January 2007, putri pertama kami lahir masih di dalam mobil putih dalam perjalanan menuju ke RS.
Semua kenangan indah tercatat dalam waktu meski kita sadar tidak bisa mengulang lagi sang waktu. Masih teringat bagaimana reaksi sang gadis ketika pertama kali saling berpegangan tangan di atas lajunya sepeda motor. Teringat juga kah ketika “terpaksa” ngumpet di berdua kamar kost, jantung sang pemuda berdetak keras yang mungkin terdengar satu RT? :-)
Masih ingatkah jalan kenangan yang sering kita lalui dan berhenti sejenak. Kata sandi “kopma” masih kita pakai sampai sekarang sebagai sandi aktifitas BAB *pencet hidung *jorok
Semua catatan waktu tadi semoga menjadi coretan hiasan warna-warni kehidupan kita. Kita bukukan lagi coretan indah di atas kanvas putih di depan sana.
We love You, Ma…. ^_^
Salam Gowes,
It's All About Bicycle |
0 comments:
Post a Comment