Mendengar kata Nasionalisme seringkali kita langsung tergugah dan menghubungkan dengan hal-hal yang heroik dan semangat kepahlawanan. Konotasi positif langsung tersirat dan membuat hati berdebar, semangat berkobar.
Bagaimana dengan kata Nepotisme? Aura negatif langsung menyeruak masuk ke telinga. Ungkapan sinis dan sadis bisa terlontar dengan manisnya. Padahal seperti judul di atas, kalau kita telaah lebih dalam, semangat Nasionalisme itu sebenarnya merupakan manisfestasi lebih luas dari sebuah Nepotisme. Bagaimana bisa begitu?
Coba kita lihat kasus terakhir mengenai issue penyadapan oleh AS yang disusul dengan reaksi para hacker tanah air yang menamakan diri Anonymous Indonesia. Dengan mengatasnamakan jiwa dan semangat nasionalisme, para hacker tanah air ini melakukan serangan di dunia maya terhadap situs .au yang notabene merupakan situs kode negara tetangga. Jadi secara tidak langsung mengarah ke serangan dunia maya terhadap negara AU. Apakah bisa kita sebut hal ini sebagai semangat nasionalisme? Yup..semangat yang tertanam di dalamnya adalah nasionalisme, membela kehormatan bangsa.
Contoh lain misalnya saat perjuangan para pejuang kita di masa-masa penjajahan Belanda maupun Jepang. Semangat nasionalisme tentunya menjadi latar belakang untuk membela ibu pertiwi, melawan penjajah sampai dengan titik darah penghabisan. Lalu bagaimana hubungan dengan Nepotisme?
Semangat Nasionalisme yang kita bisa artikan sebagai semangat membela tanah air merupakan gambaran pembelaan terhadap golongan, kelompok maupun saudara, yaitu saudara sebangsa dan setanah air tentu saja. Kalau kita persempit lagi, misalnya ketika pertandingan sepakbola antara Indonesia melawan negara lain, kira-kira kita mendukung siapa? Semangat nasionalisme bilang..Garuda di Dadaku…Indonesia tumpah darahku. Bagaimana dengan pertandingan kesebelasan antar daerah di Indonesia? Bisa lihat bagaimana aksi Bonek yang begitu heroik, mati-matian membela kesebelasan yang mereka dukung? Itulah semangat nasionalisme yang lebih sempit, daerah-isme. Turun lagi ke pertandingan antar kampung, pertandingan 17-an antar RT/RW, siapa kira-kira yang kita dukung? Tentu saja kampung kita, RT/RW kita, tetangga kita, saudara dekat kita. Ketika saudara atau anak kita mengikuti sebuah perlombaan, apakah kita akan mendukung para pesaingnya? Jadi tidak ada yang salah dan sangat manusiawi ketika kita mendukung dan mengutamakan orang-orang yang lebih dekat dengan kita, itulah cerminan semangat nasionalisme.
Sejarah mencatat Cuk Nyak Dien sebagai pejuang dan pahlawan yang berjasa dalam masa penjajahan Belanda. Siapa saja orang yang ikut serta bahu membahu melawan penjajah bersama wanita hebat itu? Teuku Umar yang merupakan suaminya merupakan partner Nepotisme dari Cut Nyak Dien dalam melawan penjajah Belanda. Nepotisme dalam konotasi positif ketika kita mengajak, mendukung, mengutamakan saudara, kerabat atau teman dekat untuk bersama menuju kebaikan.
Aktor Nicholas Cage meraih kesuksesan di kancah perfilm hollywood dengan semangat Nepotisme. Francis Ford Coppola, yang merupakan sutradara kondang adalah pamannya. Ketertarikan Cage di dunia film sedikit banyak terinspirasi dari sang paman, meskipun dengan sengaja mengganti nama keluarga Coppola dengan Cage untuk menghapus bayang-bayang nama besar sang Paman. Dan ternyata dia bisa membuktikan menjadi aktor papan atas Hollywood.
Jadi sama sekali bukan aib, bukan hal yang tabu ketika seseorang dari keluarga sukses ikut menjadi orang besar dan sukses pula. Dukungan keluarga tentunya merupakan modal besar untuk meraih kesuksesan tersebut. Bahkan mulailah dengan jalinan nepotisme, membangun semangat persaudaraan, kekeluargaan untuk bisa mewujudkan tujuan dan kesuksesan bersama. Tentunya kita masih ingat dengan semboyan dan semangat bangsa Indonesia yang selalu mengusung semangat kekeluargaan dan gotong royong. Jadi tebarkan aura positif Nepotisme lebih luas lagi. Karena bisa jadi itulah cikal bakal semangat Universe-isme manakala terjadi perang bintang melawan alien seperti kisah film futuristik ala Hollywood.
Nepotisme sesama umat manusia melawan makhluk planet lain. Keren kan..? *nyengir
Salam Gowes,
It's All About Bicycle |
0 comments:
Post a Comment