Bicycle4you ~ It's All About Bicycle | Members area : Register | Sign in

Ulang Tahun Maya - Happy Birthday to Me

Saturday, November 16, 2013



13846195241841179466
Hepi B'day (pic: screen shot)

Pernah merasakan yang namanya ulang tahun? Kalau belum berarti Anda belum cukup umur untuk membaca kisah ini. Segera cuci tangan cuci kaki dan jangan lupa baca do’a ya.? Aamiin..

Dan hari ini kebetulan saya merasakan yang namanya ulang tahun. Kenapa kebetulan? karena memang benar-benar betul menurut catatan sipil saya terlahir pada tanggal yang sama dengan hari ini sekian tahun yang lalu. Jadi bukan sebuah kebohongan publik mengenai kelahiran saya, jadi tidak perlu cari alibi maupun saksi yang menguatkan. Masih menurut catatan juga saya terlahir di hari Jum’at Kliwon sesuai pasaran Jawa. Hari yang menurut orang seram, padahal kebalikannya saya diciptakan jauh dari kata seram, karena sampai detik ini di usia yang sudah cukup matang dan bisa jadi gosong kalau tidak segera dibalik *emang tempe goreng, belum pernah sekali pun ada anak kecil yang menjerit ketakutan melihat wajah saya. Kadang-kadang ada juga sih cewek-cewek abege yang menjerit histeris melihat tampang kiyut unyu-unyu saya ini, maklum lahir Jum’at Kliwon *apa hubungannya coba? #gagal paham. Sebenarnya nggak penting saya lahir Jum’at Kliwon atau Rebo Legi, karena kapan pun lahirnya minumnya tetap air susu ibu *4 sehat 5 sempurna #gagal paham stadium 2.

Sedikit flash back ke masa kecil dahulu, saat masa anak-anak yang begitu lucunya sampai masa remaja yang sedemikian cerianya *copas profile K, sudah menjadi tradisi di dalam keluarga saya untuk tidak menjejali memori dalam rangka mengingat hari ulang tahun masing-masing saudara. Maklum kami keluarga cukup besar dengan 7 bersaudara sehingga bagi Bapak Ibu kami, jangankan mengingat tanggal lahir anaknya, memanggil nama anaknya saja kadang sering tertukar-tukar dengan nama anak tetangga *loh. Jadi seringkali bahkan saya sendiri melewatkan hari ulang tahun tanpa ucapan selamat dari saudara bahkan tidak menyadari kalau sedang ulang tahun. Nah, baru pada masa SMA dulu, ritual ulang tahun tidak boleh terlupa. Ada dua catatan kenapa tidak boleh lupa. Yang pertama harus siap-siap ngumpulin sisa uang saku buat nraktir teman-teman di kantin atau mie ayam gerobak dorong depan sekolah. Yang kedua harus nyiapin baju ganti karena lemparan telor busuk atau digotong ramai-ramai masuk comberan depan sekolah *nasib.

Begitu beranjak makan bangku kuliah *maklum anak kost kalo’ laper bangku juga diembat, hilang lagi tu kebiasaan mengingat kapan ulang tahun. Masih lebih hapal nomor induk mahasiswa, TK/22082, karena musti jeli ngelihat papan pengumuman hasil ujian. Ingatan tentang hari ulang tahun muncul lagi ketika berada di masa semester tua *meski tampang masih muda sampai usia setua saat ini. Berawal ketika mulai mengenal dunia maya, internet di masa-masa awal booming di tahun millenium. Punya akun email yang mengharuskan memasukkan data pribadi termasuk tanggal lahir membuat ingatan pulih kembali tentang kapan terlahir ke dunia ini. Berlanjut ketika menulis email gombalan ke seorang cewek, “ehh, tanggal segini gw ulang tahun, loh..” yang mendapat respons dari sang cewek “trus…maksudnya..?” *tutup muka. Tapi ternyata pas di hari H, pagi-pagi Ibu Kost teriak-teriak manggil ada yang telpon. Dan ternyata suara seorang gadis lucu terdengar di seberang, ngucapin selamat ulang tahun. Wah…bener-bener ucapan pertama dari seorang gadis setelah sekian lama melupakan tanggalan. Singkat cerita sang gadis akhirnya berhasil melahirkan duo krucil yang tadi siang bersautan menyanyikan lagu..Heppy B’day..Papa, trus berebut tiup lilin lanjut belepotan makan kue tart *senyum bahagia. Yup, memang di keluarga istri masalah tanggal lahir ulang tahun masing-masing tercatat baik di kepala masing-masing dan pasti saling mengucapkan selamat entah ketemu langsung atau lewat pesan.

Hari ini atau tepatnya tadi malam dini hari mungkin jam 00:00 sebuah bisikan lembut terdengar di telinga mengucapkan selamat ulang tahun, entah tepatnya jam berapa karena sudah terlelap tidur menunggu datangnya sang gadis yang sedang tugas bela negara sampai malam menjelang. Setiap tahun sang gadis selalu berlomba menjadi yang nomor satu ngucapin selamat ulang tahun. Sebagai bukti otentik, bahkan ucapan lewat sms atau email juga dilakukan *cium pipi sambil pegang henpon. Pagi harinya ketika cek gadget, sudah muncul berderet notifikasi ucapan selamat ulang tahun. Wah, hebat juga ya teman-teman mengingatku *jadi terharu.
Dan coba tebak siapa yang pertama memberi ucapan selamat? Menurut catatantime stamp notifikasi email adalah ucapan dari sang gadis dan….karir.com *nyengir.

Hidup di jaman cyber ini memang susah untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang maya. Notifikasi robot akan sangat konsisten dan tepat waktu mengingat hari jadi setiap orang yang ada di database-nya. Bahkan begitu buka browser, mBah Gugel pun langsung tahu dan memberikan ucapan selamat ualng tahun *bravo. Dan setelah merenung sejenak hari ini, ternyata mencapai angka 96,69% ucapan yang berasal dari dunia maya karena ucapan nyata hanya muncul dari keluarga kecil di rumah ini saja. Beragam ucapan maya muncul dari berbagai bentuk jejaring sosial. Notifikasi dari sistem mengingatkan ke teman-teman tentang adanya yang berulang tahun di hari ini. Group chat platform BB maupun robot ijo bersautan memberikan komentar. Copas dengan berbagai tambahan menjadi ritual ucapan teman-teman pemalas yang hemat energi. Meski copas masih lebih terhormat daripada yang melewatkan ucapan, malu copas tapi males nulis, apalagi ngasih kado, mustahil..karena kado hanya bisa didapat saat ulang tahun usia paling tinggi SD, atau kado dari sang pacar. Setelah usia cukup matang hampir gosong yang ada adalah saatnya ngecek dompet buat traktiran *melas tanggal tuwa.

Jadi bagi saya tidak lah penting ucapan selamat ulang tahun baik di dunia nyata maupun dunia maya. Yang terpenting adalah setiap hari merupakan waktu yang nyata untuk selalu bersyukur atas karunia kenikmatan hidup di dunia ini dari Sang Maha Pencipta. Diberikan anugerah keluarga yang bahagia, teman-teman nyata dan maya yang sudah berinteraksi selama ini. Terima kasih buat  yang telah mengucapkan selamat di dunia maya, bagi yang tidak ngucapin mungkin Anda masih gagap teknologi sehingga bisa jadi gagal paham bagaimana cara ngucapin selamat lewat dunia maya *dimaapken.

Make a wish klise saat lilin ditiup duo krucil tadi “semoga hari ini dan selanjutnya lebih baik dari hari-hari kemarin”. Tanpa ucapan selamat baik nyata maupun maya, tanpa tiup lilin dan potong kue sekali pun saya yakin dan percaya dengan perhatian dan kasih sayang dari bapak, ibu, adik, kakak, teman-teman dan sodara-sodara sebangsa dan setanah air semua. Seperti keyakinan akan perhatian kasih sayang dari keluarga besar saya yang sampai detik ini belum ada satu pun yang ngucapin selamat bahkan sadar bahwa anak paling bungsu ini hari ini ulang tahun, hepi b’day to me deh.. *nyengir prihatin.

Salam Gowes,
It's All About Bicycle

Media Provokatif: Ahok Cs Jadi Tersangka Judi Online

Wednesday, November 13, 2013



13843534971068602187
Judi (pic: news.liputan6.com)

Rasa penasaran langsung muncul ketika membaca judul berita dari sebuah media seperti di atas “Ahok Cs Jadi Tersangka Judi Online di Batam, Ini Modusnya“. Rasa penasaran memaksa untuk buka link dan membaca isi beritanya. Isinya memang benar sebuah berita mengenai penangkapan tersangka judi online yang punya nama alias Ahok. Jadi memang benar adanya judul berita tersebut di atas. Tapi Anda dan juga pembaca berita yang lain pasti akan merasa tertipu setelah membaca isi berita yang ternyata berbeda dengan pemicu rasa penasaran sebelumnya. Persepsi ketika mendengar nama “Ahok” pasti langsung tertuju ke sosok wakil gubernur DKI yang mendampingi Jokowi.

Memang judul dari berita tersebut cukup provokatif untuk mengundang pembaca penasaran dan tertarik untuk membaca berita lebih lanjut. Apa kira-kira yang akan terjadi jika judul di atas misalnya diganti dengan “Bambang Cs Jadi Tersangka Judi Online di Batam, Ini Modusnya“. Kira-kira bisa ditebak lebih banyak mana orang yang penasaran dan membaca berita tersebut? Padahal nama “Bambang” sebenarnya jauh lebih tinggi jabatannya dari pada “Ahok“. Sadarkah Anda bahwa Presiden kita bernama “Bambang“? Susilo Bambang Yudhoyono lebih lengkapnya. Tapi kita lebih familiar dengan menyebut Presiden kita dengan inisial SBY. Jadi pasti akan lebih provokatif lagi jika judul di atas kita rubah menjadi “SBY Cs Jadi Tersangka Judi Online di Batam, Ini Modusnya“. Padahal bisa jadi “SBY” merupakan singkatan dari Santi Binti Yanto.

Meski tidak ada yang salah atas judul berita dan hubungan dengan isi beritanya, tapi pasti pembaca akan merasa dibohongi dan itu sebenarnya lebih ke arah dibohongi terhadap persepsi awal sebelum membaca isi berita. Memang judul yang provokatif merupakan salah satu daya tarik dari sebuah tulisan. Bisa jadi sebuah tulisan dengan konten yang bagus akan sedikit pembacanya karena judul terlalu “biasa” sehingga jangankan untuk membaca tulisan, untuk klik link saja mungkin akan terlewatkan.

Kunci lain dari pemilihan sebuah judul yang mengundang adalah dengan sesuatu yang sedang trend, bisa mainstream atau bahkan anti mainstream. Bisa dibandingkan dua contoh judul di atas antara “Ahok” dan “Bambang“. Sangat jelas terlihat bahwa “Ahok” lebih nge-trend dibandingkan “Bambang“. Dan hal ini sangat dipengaruhi oleh waktu, dalam artian kondisi yang sedang in di suatu komunitas. Bisa jadi judul “Ahok” akan menjadi biasa jika diberitakan 5-10 tahun yang lalu, ketika nama “Ahok” adalah nama “biasa” dari warga keturunan seperti nama “Bambang” yang merupakan nama “pasaran” orang Jawa.

Ada satu pertanyaan yang menggelitik mengenai judul media yang cukup provokatif dan “menipu” tadi. Apakah bisa dikategorikan sebagai pembohongan publik kah berita tersebut? Pembohongan terhadap persepsi awal pembaca mungkin iya, tapi terhadap konten berita sepertinya masih sesuai dan memang menjelaskan dari isi berita yang sesungguhnya. Apakah Ahok, sang wagub DKI atau Ahok-Ahok yang lain bisa meuntut media karena merasa dicemarkan nama baiknya dengan judul pemberitaan tersebut? Kalau kebetulan nama sang tukang judi tersebut “Jokowi“, saya yakin dengan selera humor Jokowi yang cukup tinggi akan menanggapinya dengan senyum khasnya. Tapi entah bagaimana reaksi Ahok yang cukup keras dan temperamental. Atau reaksi SBY yang bisa jadi menunduk dan menyatakan keprihatinannya. Bagaimana menurut Anda?

Salam Gowes,
It's All About Bicycle

Nepotisme Merupakan Cikal Bakal Nasionalisme

Tuesday, November 12, 2013

13842672711299857123
Nepotisme (berita2bahasa.com)

Mendengar kata Nasionalisme seringkali kita langsung tergugah dan menghubungkan dengan hal-hal yang heroik dan semangat kepahlawanan. Konotasi positif langsung tersirat dan membuat hati berdebar, semangat berkobar.

Bagaimana dengan kata Nepotisme? Aura negatif langsung menyeruak masuk ke telinga. Ungkapan sinis dan sadis bisa terlontar dengan manisnya. Padahal seperti judul di atas, kalau kita telaah lebih dalam, semangat Nasionalisme itu sebenarnya merupakan manisfestasi lebih luas dari sebuah Nepotisme. Bagaimana bisa begitu?

Coba kita lihat kasus terakhir mengenai issue penyadapan oleh AS yang disusul dengan reaksi para hacker tanah air yang menamakan diri Anonymous Indonesia. Dengan mengatasnamakan jiwa dan semangat nasionalisme, para hacker tanah air ini melakukan serangan di dunia maya terhadap situs .au yang notabene merupakan situs kode negara tetangga. Jadi secara tidak langsung mengarah ke serangan dunia maya terhadap negara AU. Apakah bisa kita sebut hal ini sebagai semangat nasionalisme? Yup..semangat yang tertanam di dalamnya adalah nasionalisme, membela kehormatan bangsa.

Contoh lain misalnya saat perjuangan para pejuang kita di masa-masa penjajahan Belanda maupun Jepang. Semangat nasionalisme tentunya menjadi latar belakang untuk membela ibu pertiwi, melawan penjajah sampai dengan titik darah penghabisan. Lalu bagaimana hubungan dengan Nepotisme?

Semangat Nasionalisme yang kita bisa artikan sebagai semangat membela tanah air merupakan gambaran pembelaan terhadap golongan, kelompok maupun saudara, yaitu saudara sebangsa dan setanah air tentu saja. Kalau kita persempit lagi, misalnya ketika pertandingan sepakbola antara Indonesia melawan negara lain, kira-kira kita mendukung siapa? Semangat nasionalisme bilang..Garuda di Dadaku…Indonesia tumpah darahku. Bagaimana dengan pertandingan kesebelasan antar daerah di Indonesia? Bisa lihat bagaimana aksi Bonek yang begitu heroik, mati-matian membela kesebelasan yang mereka dukung? Itulah semangat nasionalisme yang lebih sempit, daerah-isme. Turun lagi ke pertandingan antar kampung, pertandingan 17-an antar RT/RW, siapa kira-kira yang kita dukung? Tentu saja kampung kita, RT/RW kita, tetangga kita, saudara dekat kita. Ketika saudara atau anak kita mengikuti sebuah perlombaan, apakah kita akan mendukung para pesaingnya? Jadi tidak ada yang salah dan sangat manusiawi ketika kita mendukung dan mengutamakan orang-orang yang lebih dekat dengan kita, itulah cerminan semangat nasionalisme.

Sejarah mencatat Cuk Nyak Dien sebagai pejuang dan pahlawan yang berjasa dalam masa penjajahan Belanda. Siapa saja orang yang ikut serta bahu membahu melawan penjajah bersama wanita hebat itu? Teuku Umar yang merupakan suaminya merupakan partner Nepotisme dari Cut Nyak Dien dalam melawan penjajah Belanda. Nepotisme dalam konotasi positif ketika kita mengajak, mendukung, mengutamakan saudara, kerabat atau teman dekat untuk bersama menuju kebaikan.

Aktor Nicholas Cage meraih kesuksesan di kancah perfilm hollywood dengan semangat Nepotisme. Francis Ford Coppola, yang merupakan sutradara kondang adalah pamannya. Ketertarikan Cage di dunia film sedikit banyak terinspirasi dari sang paman, meskipun dengan sengaja mengganti nama keluarga Coppola dengan Cage untuk menghapus bayang-bayang nama besar sang Paman. Dan ternyata dia bisa membuktikan menjadi aktor papan atas Hollywood.

Jadi sama sekali bukan aib, bukan hal yang tabu ketika seseorang dari keluarga sukses ikut menjadi orang besar dan sukses pula. Dukungan keluarga tentunya merupakan modal besar untuk meraih kesuksesan tersebut. Bahkan mulailah dengan jalinan nepotisme, membangun semangat persaudaraan, kekeluargaan untuk bisa mewujudkan tujuan dan kesuksesan bersama. Tentunya kita masih ingat dengan semboyan dan semangat bangsa Indonesia yang selalu mengusung semangat kekeluargaan dan gotong royong. Jadi tebarkan aura positif Nepotisme lebih luas lagi. Karena bisa jadi itulah cikal bakal semangat Universe-isme manakala terjadi perang bintang melawan alien seperti kisah film futuristik ala Hollywood.
Nepotisme sesama umat manusia melawan makhluk planet lain. Keren kan..? *nyengir

Salam Gowes,
It's All About Bicycle

Ada Wanita Lain selain Istriku


1384232148496703692
Love U (pic: merdeka.com)

Tidak terasa 8 tahun sudah kami mengarungi bahtera hidup berumah tangga. Yup..tepat hari ini 8 tahun yang lalu kami mengucapkan ikrar bersatunya dua hati dalam sebuah janji suci. Pagi hari yang cerah dengan kicau burung yang ceria serta mentari yang tersenyum merona menjadi saksi momen bahagia itu.

Perjalanan naik gunung turun lembah menyebrangi sungai membelah bukit dan mengarungi luasnya samudra kehidupan mengisi hari-hari kami selanjutnya. Duo krucil menjadi manifestasi nyata terjalinnya kasih kami berdua. Canda tawa ceria dari mereka selalu mengisi dan mewarnai hari-hari bagaikan warna pelangi meski kadang mendung dan hujan juga terlewati.

Seperti kata-kata klasik pasangan yang sudah menikah, “menyesal setelah menikah, kenapa nggak dari dulu ya.?”, kami merasa cukup beruntung merasakan nikmat menikah sudah 8 tahun yang lalu. Meski kami menikah tidak bisa dibilang nikah dini, tapi mengingat tampang kami berdua yang amit-amit *:D, seringkali disangka masih pacaran ketika jalan berduaan, padahal di belakang duo krucil siap teriak-teriak mengawal, tambah lagi masih ngantri satu krucil lagi, bakal tambah heboh dah..

Meski kami meng-claim sebagai keluarga yang bahagia, riak-riak dalam rumah tangga tentu saja pernah kami alami dan lewati. Mulai dari hal sepele sampai perbedaan prinsip, yang kadang sepele juga, menghiasi perjalanan biduk yang kami kayuh berdua. Satu hal yang seringkali mewarnai hubungan suami istri adalah adanya orang ketiga dalam kehidupannya. Dan..di angka ulang tahun pernikahan kami yang ke-8 ini, saya coba tuangkan unek-unek yang telah saya simpan selama ini. Karena saya percaya bahwa keterbukaan dan rasa saling percaya diiringi komunikasi yang bagus merupakan kunci langgengnya bahtera rumah tangga.

Saya ungkapkan secara terbuka di sini bahwa ada wanita lain selain istriku yang telah mengisi dan mewarnai hari-hari saya. Dan itu tidak bisa saya pungkiri dan rahasiakan sekian lama dari istri. Bahkan di usia saya sekarang yang mulai masuk zona matang untuk kaum laki-laki, setelah coba saya renungkan, wanita itu ternyata telah mengambil porsi yang lebih besar daripada istri saya. Mudah-mudahan istri saya cukup berbesar hati karena hanya wanita hebat yang tetap berbesar hati ketika mendapati dirinya diduakan di hati sang suami.

Setiap orang pasti punya masa lalu yang mungkin tidak diketahui oleh pasangannya saat ini. Cinta monyet jaman sekolah sampai CLBK ketika memasuki masa sekarang banyak sekali menjadi pemicu retaknya hubungan rumah tangga. Dan wanita lain itu memang berasal dari masa lalu saya tapi bukan sebuah kisah CLBK karena wanita itu telah mengisi hari-hari saya dari jaman dahulu bahkan masih sampai dengan saat ini, meski belum pernah saya ungkapkan secara terbuka ke istri.

LDR merupakan cara saya dan wanita tersebut jalani setelah kami berumah tangga. Jarak yang memisahkan kita bukan merupakan penghalang komunikasi yang terjalin. Ketemuan melepas kerinduan juga jadi agenda yang rutin saya jalani meski hanya beberapa kali kesempatan dalam satu tahun.

Saya ungkapkan kenyataan ini tepat saat ini karena wanita itu saat ini sedang berada di kota ini juga. Sudah hampir satu bulan wanita itu sengaja datang untuk melepas kangen  di antara kita, sekaligus kerinduan mendengar canda tawa duo krucil dan juga istri saya. Sungguh senang dan terharu rasanya ketika istri dan anak-anak dengan suka cita menyambut kedatangan wanita tersebut di rumah kami.

Siapakah wanita misterius itu..?

….kita tunggu setelah jeda iklan berikut ini…*tet tot

Yup..wanita itu adalah Ibunda tercinta, Eyang Putri dari duo krucil kami. Wanita hebat yang telah mengisi sebagian besar kehidupan yang telah saya lewati. Menjadi curahan setiap keluh kesah, canda tawa dan tetesan air mata. Istri tercinta yang telah bersama melewati 8 tahun berlayar dalam biduk rumah tangga juga merupakan wanita yang tidak kalah hebat dalam kehidupan kami. Seorang Ibu dari anak-anak kami yang sudah dan akan selalu siap menjadi tempat berkeluh kesah dan bercanda ria bersama.

Sampaikan salam hormat saya kepada Ibunda dan Istri tercinta, wanita-wanita yang hebat dalam kehidupan Anda. ^_^


*didedikasikan untuk:
- Istri tercinta - 8 tahun kebersamaan kita
- Eyang Putri yang sedang berkunjung bérlibur menengok cucu-cucunya yang pada ribut ^_^

Salam Gowes,
It's All About Bicycle

Inilah Alasan SBY Tenang Disadap AS

Friday, November 8, 2013



13839266981609890619
Enkripsi (pic: antaranews.com)

Banyak pihak mengecam keras reaksi SBY yang terkesan tenang dan kalem menghadapi issue penyadapapan yang dilakukan oleh AS terhadap negara-negara lain termasuk Indonesia. Sikap SBY yang cenderung biasa saja dianggap tidak punya jiwa nasionalisme, tidak seperti reaksi Kanselir Jerman, Angela Merkel misalnya yang dengan tegas mengecam tindakan penyadapan AS.

Kalau melihat dari sisi teknologi dan kultur bangsa Indonesia memang ada beberapa alasan yang bisa jadi membuat SBY mengambil sikap masa bodoh. Salah satu data yang menguatkan adalah pernyataan dari Mayjen Djoko Setiadi selaku Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) bahwa Lemsaneg jamin keamanan data negara dari sadapan asing. Lemsaneg meyakinkan bahwa data informasi negara telah dilakukan proses enkripsi sehingga meskipun disadap tetap tidak akan bisa dibaca. Enkripsi merupakan proses untuk membuat suatu informasi diacak dengan algoritma (sandi) tertentu sehingga hanya bisa dibaca informasinya setelah dilakukan dekripsi dengan kunci dan algortima tertentu.

Bicara tentang algoritma enkripsi-dekripsi, saya jadi teringat saat-saat dulu ketika masih berkutat di bangku menuntut ilmu. Ilmu yang mempelajari tentang sandi dan algoritma ini disebut Kriptografi. Ada beberapa metode yang digunakan untuk mekanisme enkripsi dan dekripsi suatu informasi misalnya Block Chipper atauStream ChiperBlock Chiper akan meng-enkripsi teks informasi dengan membagi sesuai ukuran tertentu sedangkan Stream Chiper meng-enkripsi data per satuan data (bit, byte, kbyte). Contoh algoritma enkripsi-dekripsi ini misalnya DES (Data Encryption Standardatau AES (Advanced Encryption Standard).

Dalam keseharian kita menggunakan teknologi informasi, metode enkripsi ini lazim kita temui misalnya untuk urusan data perbankan atau transaksi online. Transaksi internet banking untuk menjaga keamanan dalam bertransaksi menggunakan metode ini. Jadi data nasabah akan aman meski transaksi dilakukan via internet yang notabene merupakan akses yang tiada batas, pertukaran data yang sewaktu-waktu bisa tercecer dimana pun tidak bisa terbaca tanpa kode sandi algoritma untuk dekripsi.

Kalau Anda merupakan pecinta serial cerita detektif seperti Sherlock Holmes atau pun komik Detektif Conan, tentunya tidak asing dengan berbagai kasus yang meninggalkan kode-kode rahasia yang butuh untuk dipecahkan untuk mendapatkan titik terang dari sebuah kasus. Pesan atau kode rahasia tadi sebenarnya merupakan salah satu teknik enkripsi. Atau Anda pernah menonton film menarik yang dibintangi oleh Nicholas Cage yang berjudul Windtalkers? Yup, film yang mengambil settingdi masa Perang Dunia II ini mengisahkan tentang teknik enkripsi dengan menggunakan kode sandi bahasa Navajo, salah satu suku Indian. Bahasa yang asing, tidak bisa dimengerti oleh orang lain meski terdengar bebas.
Hanya encoder(pengirim) dan decoder (penerima) yang mampu memberikan informasi dan menerjemahkan isi dari informasi tersebut.

Hubungan suami istri pun kadang dibumbui dengan algoritma sandi enkripsi untuk menyampaikan informasi agar tidak diketahui oleh orang disekelilingnya, oleh sang anak misalnya. Ketika malam menjelang, kode-kode sandi seringkali dilemparkan ke pasangan. Kedipan mata pun bisa jadi merupakan algoritma sandi enkripsi yang hanya bisa diterjemahkan oleh pasangan tersebut. Kami punya satu kode sandi“kopma” semenjak masa-masa pacaran dulu, yang akan mendapat balasan tutup hidung :roll

Dengan semakin majunya teknologi, algoritma sandi enkripsi ini semakin berkembang menjadi sandi yang cukup kompleks dan tidak mudah untuk di-dekripsi, meski data berhasil disadap. Jadi cukup beralasan ketika SBY tenang-tenang saja mendengar issue penyadapan ini, toh tidak bisa dimengerti juga informasinya kan?

Masih ada lagi alasan cukup kuat disamping dari sisi teknologi enkripsi tadi. Kalau dilihat dari kultur bangsa kita dengan berbagai pengalaman masalah korupsi, kolusi dan kroni-kroninya, sepertinya memang SBY tidak perlu mengkhawatirkan masalah penyadapan ini. Coba kita lihat kasus yang masih cukup hangat terkait kuota impor daging sapi. Dalam persidangan didapat fakta-fakta pembicaraan per telepon dari para tersangka. Banyak sekali kata sandi dalam pembicaraan tersebut, mulai dariEngkong, Bunda Putri sampai Jawa Sarkiya dan Pustun yang tentunya hanya dimengerti oleh penyampai dan penerima informasi (proses enkripsi-dekripsi).

Bisa jadi pembicaraan elit politik tingkat atas penuh dengan bahasa sandi ala LHI dan AF. Jadi silahkan AS pusing sendiri menganalisa hasil sadapannya yang penuh sandi ala Pustun dan Jawa Sarkiya. Enkripsi dengan algoritma double protectionala Indonesia. *nyengir

*catatan kaki :
- kopma adalah singkatan dari Koperasi Mahasiswa
- pup adalah aktivitas rutin saya setiap kali mampir di sana *tutup hidung

Salam Gowes,

It's All About Bicycle

Korban Demo Buruh Bisa Klaim Jamsostek?

Friday, November 1, 2013

13833024221005640264
Demo Buruh (pic: tribunnews.com)

Masih teringat cerita beberapa waktu yang lalu ketika ada salah seorang karyawan pabrik mengalami kecelakaan lalu lintas. Ibunda sang korban yang segera datang dari kampung terlihat sedih dan cemas melihat kondisi anaknya. Sedih tentunya melihat anaknya mengalami musibah dan cemas tentunya ketika memikirkan biaya pengobatan untuk anaknya. Terlihat wajah lega sang Ibu ketika dijelaskan bahwa seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh perusahaan dan karena peristiwa kecelakaan terjadi pada saat sang anak berangkat kerja sehingga masuk kategori kecelakaan kerja dan ada klaim pengobatan ke Jamsostek.

Memang biaya untuk berobat yang semakin hari semakin mahal menjadi salah satu hal yang sering terlupa di saat kondisi sehat dan menjadi hal yang cukup menguras kantong ketika terjadi hal-hal seperti cerita di atas. Perusahaan biasanya memberikan jaminan kesehatan untuk para karyawannya, salah satunya dengan ikut sebagai peserta Jamsostek atau asuransi kesehatan maupun dua-duanya.

Bicara mengenai karyawan atau lebih spesifik buruh pabrik, minggu ini cukup ramai issue mogok nasional yang disusul dengan demo buruh di berbagai daerah. Bekasi sebagai salah satu kantong industri cukup besar di pinggiran Ibukota menjadi salah satu titik aksi massa. Demo buruh kali ini sedikit berbeda fenomena aksi - reaksi yang terjadi meski tuntutan hampir sama seperti sebelumnya mengenai upah minimum. Aksi buruh yang melakukan penggalangan massa dengan swepping ke perusahaan-perusahaan di kawasan industri ini mendapat “perlawanan” bukan langsung dari kelompok pengusaha tapi dari “pengusaha simbiosis” yang tumbuh bersama berkembangnya industri. Kelompok asosiasi pengusaha limbah yang hidup dari penampung sisa limbah industri merupakan salah satunya. Memang tuntutan demonstran ini mengancam banyak perusahaan gulung tikar, imbasnya “pengusaha simbiosis” di sekelilingnya akan kena dampaknya. Pengusaha kontrakan, pengusaha warung tegal, ikatan tukang ojek dan berbagai elemen ikatan putra daerah termasuk yang bereaksi terhadap tuntutan demo buruh ini. Efeknya terjadi kontak fisik frontal di lapangan yang mengakibatkan korban luka-luka seperti diberitakan di media “Ini 16 Buruh Demo Yang Dianiaya Preman”

Saya tidak akan mengulas mengenai aksi demo dengan berbagai analisa kepentingan di dalamnya. Saya coba soroti efek yang terjadi dari aksi demo ini, yaitu korban yang berjatuhan dengan status sebagai karyawan perusahaan. Bagaimana dengan jaminan kesehatan atau biaya pengobatan mereka? Apakah masuk ke dalam biaya pengobatan yang akan ditanggung oleh perusahaan? Apakah masuk kategori kecelakaan kerja sehingga bsa klaim ke Jamsostek?

Jika dilihat dari status para korban sebagai karyawan perusahaan, biaya pengobatan tentunya akan diperlakukan sesuai ketentuan dan kebijakan masing-masing perusahaan. Hal ini pun bisa jadi polemik bagi karyawan yang bersangkutan karena notabene sedang melakukan aksi “melawan” sang pemberi kerja, sehingga bisa jadi kebijakan perusahaan tidak bertanggung jawab terhadap biaya pengobatan sang korban. Lalu bagaimana dengan Jamsostek?

Kita coba lihat dari klausul dari Program Jaminan Kecelakaan Kerja dari Jamsostek yang menyatakan bahwa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali di rumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Dilihat dari waktu prosesi demo dan kejadian adalah pada saat jam kerja, tapi apakah status dari korban sedang dalam rangka kerja? Hal ini menjadi dua sisi yang bisa mengakibatkan perdebatan dua belah pihak. Status buruh saat demonstrasi bisa jadi masuk kategori “off duty” alias tidak dalam rangka bekerja sehingga tidak masuk ke dalam kategori yang dijamin oleh Jamsostek. Saya belum mendapatkan catatan mengenai klaim korban aksi demo buruh ini apakah masuk kategori kecelakaan kerja atau  bukan.

Cukup prihatin memang melihat adanya korban yang berjatuhan dari efek aksi mogok nasional para buruh ini. Dari sudut pandang idealisme buruh, hal ini merupakan bentuk revolusi dan mereka merupakan “collateral damage” dari sebuah revolusi. Dari sisi lain para korban ini bisa dianggap dikategorikan “mati konyol” karena merupakan korban di kalangan bawah yang tidak tahu entah ada skenario apa di tingkat elit pimpinan serikat pekerja.

Sebagai catatan yang perlu digarisbawahi bahwa ketika aksi demo ini menelan korban baik luka maupun sampai korban jiwa, ketika satu buruh menjadi korban bukan hanya  satu nyawa saja, tapi ada dua nyawa dibelakangnya yaitu anak dan istri yang ikut menjadi korbannya. Jadi perlu direnungkan bersama dengan pikiran jernih bagi para buruh maupun pengusaha untuk mencari kebaikan buat semuanya.

Hidup Buruh…!!

Majulah Pengusaha Indonesia..!!


Salam Gowes,
It's All About Bicycle
 
Back to Top